Samarinda, Prediksi.co.id- Persoalan air bersih di Kota Samarinda terus jadi sorotan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda. Pasalnya masih ada kawasan di daerah Kota Tepian yang belum optimal air bersihnya.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Abdul Rohim. Ia mengatakan lemahnya koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kurangnya fokus pada kebutuhan dasar masyarakat menyebabkan masalah air bersih dan sejumlah proyek lainnya tersendat.
"Koordinasi lemah, ada proyek yang kemudian harus di-reschedule beberapa kali. Target selesai tidak tercapai, bikin schedule baru, capek lagi dan itu potensial jadi masalah hukum. Ini kan ada masalah mismanajemen," katanya, Rabu (5/6/2024).
Menurutnya meskipun Wali Kota Samarinda Andi Harun telah menyatakan di forum internasional bahwa akses air bersih adalah hak asasi yang harus dipenuhi 100 persen. Namun faktanya masih jauh dari itu. Tingkat kehilangan air yang masih tinggi semakin memperparah keadaan.
"Sampai sekarang akses air bersih di Samarinda baru 70 persen. Tingkat kehilangan air masih tinggi, padahal walikota di forum internasional menyebut akses air bersih adalah hak asasi yang harus dipenuhi 100 persen. Tapi faktanya masih jauh dari itu," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengkritik alokasi anggaran besar untuk proyek yang tidak termasuk kebutuhan dasar dan mendesak Pemkot Samarinda untuk memprioritaskan penyelesaian infrastruktur PDAM, jalan dan lampu penerangan jalan di pemukiman warga.
"Kenapa anggaran 200-300 miliar tidak digunakan untuk melengkapi infrastruktur PDAM, jalan dan lampu penerangan jalan. Itu kan kebutuhan dasar," ujarnya. (Adv/Em/Le)
Posting Komentar