Dunia Berduka, Paus Fransiskus Meninggal dunia

Berduka: Meninggalnya Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam (REUTERS/Tony Gentile)

Jakarta, Prediksi.co.id- Penyebab meninggalnya Paus Fransiskus terungkap dalam sertifikat kematian yang dirilis oleh Vatikan. Pemimpin tertinggi umat Katolik ini mengalami stroke berat dan kolaps kardiosirkulasi irreversibel yang memicu koma. Kejadian ini memunculkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia, yang kehilangan seorang pemimpin spiritual dengan pengaruh yang sangat besar.

Sertifikat kematian tersebut mengungkapkan kondisi medis yang dialami Paus Fransiskus sebelum wafat. Menurut Andrea Arcangeli, seorang dokter dari Direktorat Kesehatan dan Higiene Vatikan City, Paus Fransiskus menderita stroke akut yang menyebabkan terjadinya kolaps kardiosirkulasi. Meskipun sudah dilakukan berbagai upaya medis untuk mengatasi kondisi tersebut, keadaan Paus Fransiskus tidak dapat dipulihkan.

Selain stroke, Paus Fransiskus juga dikenal memiliki riwayat penyakit serius yang cukup lama diderita, seperti pneumonia bilateral yang disebabkan oleh infeksi mikroba, bronkitis kronis, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan diabetes mellitus tipe 2. Semua kondisi medis ini semakin memperburuk keadaan kesehatannya dalam beberapa tahun terakhir.

Penyakit yang diderita Paus Fransiskus sebelumnya tidak banyak diketahui oleh publik. Namun, dengan dirilisnya sertifikat kematian ini, informasi tersebut kini menjadi jelas. Ia juga mengalami masalah pernapasan yang cukup serius, yang akhirnya memperburuk kondisinya. Hal ini menjelaskan mengapa Paus Fransiskus beberapa kali absen dalam kegiatan resmi Gereja Katolik pada tahun-tahun terakhir masa kepemimpinannya.

Sebagai pemimpin Gereja Katolik yang memimpin lebih dari 1,2 miliar umat di seluruh dunia, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang penuh perhatian terhadap isu-isu kemanusiaan. Salah satu pencapaiannya yang paling mencolok adalah seruan untuk perdamaian dunia, dialog antar agama, serta kepedulian terhadap kemiskinan dan perubahan iklim. Paus Fransiskus juga banyak mengkritik ketidakadilan sosial dan memimpin banyak inisiatif untuk mengatasi kesenjangan global.

Paus Fransiskus yang dipilih sebagai Paus pada tahun 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI, yang mengundurkan diri, merupakan pemimpin Gereja Katolik pertama yang berasal dari Amerika Latin. Kepribadiannya yang sederhana dan visinya yang progresif menjadikannya sosok yang sangat dihormati baik di dalam maupun di luar komunitas Gereja Katolik.

Paus Fransiskus meninggalkan warisan yang mendalam dalam sejarah Gereja Katolik. Kepemimpinannya tidak hanya memfokuskan pada urusan internal gereja tetapi juga melibatkan masalah sosial global. Pada masa pemerintahannya, Paus Fransiskus banyak menekankan pentingnya kerendahan hati, pengampunan, dan solidaritas antar umat manusia, terlepas dari latar belakang agama dan budaya mereka.

Di bawah kepemimpinannya, Gereja Katolik semakin terbuka untuk dialog antar agama dan budaya. Ia juga menjadi simbol dari harapan bagi banyak umat yang merasa terpinggirkan, terutama dalam isu-isu yang berhubungan dengan kemiskinan, pengungsi, dan perubahan iklim.

Kematian Paus Fransiskus menandai berakhirnya sebuah era dalam sejarah kepemimpinan Gereja Katolik, namun warisan dan ajaran yang telah ditinggalkannya akan terus hidup dan menjadi panduan bagi umat Katolik serta masyarakat dunia.

Mengingat pengaruh besar Paus Fransiskus, sejumlah negara dan pemimpin dunia telah menyatakan belasungkawa mendalam atas kepergian beliau. Presiden Italia, Sergio Mattarella, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas dedikasi Paus Fransiskus untuk dunia, terutama dalam upayanya untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan sosial.

Rencana pemakaman Paus Fransiskus akan dilaksanakan di Vatikan, dengan serangkaian upacara keagamaan yang dihadiri oleh para pemimpin dunia dan umat Katolik dari seluruh penjuru dunia. Pemakaman ini akan menjadi momen refleksi bagi banyak orang yang telah terinspirasi oleh ajaran dan tindakan Paus Fransiskus selama hidupnya.

Paus Fransiskus akan dikenang bukan hanya sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai simbol harapan dan perubahan yang membawa gereja ke arah yang lebih inklusif dan peduli terhadap isu-isu global. Semoga ajaran dan warisan beliau terus menjadi pendorong bagi umat Katolik dan masyarakat luas dalam memperjuangkan kebaikan bersama. (Adl/Le).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama