![]() |
| IKONIK: Air terjun Tangga Bidadari yang memiliki potensi besar dikembangkan (Sol). |
DESA SELANGKAU — Kalimantan Timur terus menggali potensi ekowisata baru, dan salah satu yang mulai mencuri perhatian adalah Air Terjun Tangga Bidadari yang terletak di Kecamatan Kaliorang, Kutai Timur. Berada di tengah kawasan hutan tropis yang masih asri, air terjun ini menawarkan daya tarik unik yang layak dikembangkan sebagai destinasi unggulan.
Nama "Tangga Bidadari" lahir dari bentuk fisik air terjun yang terdiri dari batuan bertingkat menyerupai tangga besar. Menurut cerita masyarakat setempat, tangga itu adalah jalan turun para bidadari untuk mandi di kolam alami di kaki air terjun.
Formasi batu karst yang kuat namun tidak licin menjadi nilai tambah tersendiri. Air mengalir lembut di sela-sela batuan, menghasilkan suara alami yang menenangkan. Pemandangan sekitar yang masih alami menambah pengalaman spiritual dan estetik yang mendalam bagi setiap pengunjung.
Dalam kunjungan kerjanya, Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, melihat langsung potensi besar air terjun ini. Ia menyebutkan perlunya intervensi pemerintah dalam hal aksesibilitas dan fasilitas. “Tempat ini luar biasa. Namun kita harus pastikan pengunjung bisa datang dengan nyaman dan aman,” ujarnya.
Kini, pembangunan fasilitas mulai dilakukan, termasuk penginapan berbasis komunitas, pos jaga, dan spot foto alami. Hanya 50 meter dari lokasi air terjun, beberapa cottage ramah lingkungan telah dibangun. Namun tantangan tetap ada, terutama pada infrastruktur jalan yang masih sulit dilalui kendaraan biasa.
Air Terjun Tangga Bidadari menjadi bukti bahwa keindahan alam Kalimantan Timur tidak kalah dengan destinasi populer lainnya di Indonesia. Dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan, kawasan ini tidak hanya menjadi objek wisata, tetapi juga motor penggerak ekonomi rakyat.
Terlebih, komunitas lokal mulai bergerak aktif. Dengan semangat gotong royong, mereka membuka jalur wisata, menyebarluaskan informasi melalui media sosial, serta menyambut wisatawan dengan produk lokal seperti kopi hutan dan makanan tradisional Dayak. Paket wisata alam yang turut mendorong roda ekonomi masyarakat lokal. Adv

Posting Komentar