Pembatalan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDI Perjuangan Angkat Bicara

APRESIASI PEMERINTAH: Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto memberi apresiasi ke pemerintah, yang mengirim utusan untuk melobi FIFA (Foto:Istimewa)

Jakarta, Prediksi.co.id- Pembatalan Indonesia oleh FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 menuai tanggapan dari PDI Perjuangan. Kali ini Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto angkat bicara.

"Kami sangat menyesalkan dan bersedih bahwa akhirnya FIFA membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20. Ini tentu menjadi pelajaran berharga. Sikap yang kami sampaikan sejak awal, tidak pernah menolak Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia," terang Hasto.

Ia menambahkan, Apa yang disampaikan adalah hal yang fundamental guna menyuarakan kemanusiaan dalam hubungan antarbangsa dengan menolak kehadiran Israel serta potensi kerentanan sosial dan politik yang akan ditimbulkan oleh kehadiran Timnas Israel. 

"Sikap kami ini sama dengan FIFA ketika mencoret Rusia dari babak playoff Piala Dunia, jadi ada presedennya,"jelasnya.

Sikap ini, kata Hasto memiliki landasan kuat secara konstitusi dan juga historis. Suara menolak kehadiran Israel adalah suara kemanusiaan, bukan kehendak politis. Kesadaran sejarah juga harus terus diperkuat. Untuk diingat, kata Hasto lagi, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) lahir sebagai penolakan terhadap Israel.

Pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pemerintah tentang sikap PDI Perjuangan dan potensi kerentanan politik dan sosial jika Israel tetap bertanding di Indonesia sejak bulan Agustus 2022. 

"Kami bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan beberapa bulan kemudian dengan Menteri Sekretaris Negara. Sikap kami muncul setelah Israel dipastikan lolos kualifikasi. Dengan harapan agar bisa dicari solusi yang terbaik, salah satunya dengan memindahkan pertandingan Israel di negara tetangga terdekat. Sehingga U-20 tetap bisa diselenggarakan di Indonesia minus Israel," paparnya.

PDI Perjuangan, selanjutnya menyampaikan terima kasih atas upaya pemerintah dan pengurus PSSI saat ini yang sudah mencoba dengan keras untuk mencari solusi dengan melobi FIFA. "Tekad kita yang paling penting, adalah membangun kesebelasan sepakbola yang handal lambang supremasi olahraga diluar bulu tangkis. Ini harus menjadi tujuan utama dalam politik olahraga,"pungkasnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama