PemDes Semayang Dorong Produk Olahan Ikan Melalui BUMDes

POTENSI OLAHAN IKAN: Melimpahnya Hasil Tangkapan Nelayan (Istimewa) 


Tenggarong, Prediksi.co.id- Desa Semayang, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dengan daya tariknya dan diketahui memiliki danau seluas 13.000 hektare, masuk dalam kategori desa wisata. 


Namun, pariwisata bukan satu-satunya penopang ekonomi warga yang ada di Desa Semayang. Kebanyakan warga memilih untuk memanfaatkan sumber daya alam dari danau tempat mereka tinggal, seperti menjadi nelayan atau budidaya ikan. 


Oleh karena itu, Desa Semayang pun memiliki potensi penghasil ikan yang melimpah. Ketika musim panen ikan berlangsung, Desa Semayang bahkan tak main-main dalam hal produksi. Sebanyak 50 ton ukan asin mampun diproduksi oleh masyarakat Desa Semayang setiap minggunya. 


Sedangkan, pada musim biasa warga Desa Semayang dapat memproduksi ikan asin hingga 25 ton. Ikan asin hasil Desa Semayang itu biasanya akan diekspor ke Jakarta untuk kembali dijual ke wilayah Pulau Jawa dan sekitarnya. Tak hanya itu, produk ikan asin juga di ekspor ke negara "Jiran" seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.


Salah seorang nelayan asal Desa Semayang, Jamal Mirdad yang diwawancarai oleh awak media mengatakan bahwa memang nelayan di Desa Semayang kerap menjual ikan asin hasil produksi keluar Pulau Kalimantan untuk dipasarkan. 


"Kami disini selalu kirim ikan asin ke Jakarta, karena kita terhubung sudah lama, dari sebelum tahun 2000 kita sudah kirim," ucap Jamal, Selasa (21/3/2023).


Ia mengaku bahwa ikan asin yang mereka kirim ke Jakarta memiliki harga yang bervariatif tergantung jenia ikan. Mulai harga 17 ribu hingga lebih dari 70 ribu rupiah per kilogramnya. 


Besarnya potensi ikan di desa semayang ini lah yang kemudian mendorong pemerintah desa (Pemdes) Semayang berkeinginan untuk mengembangkan produk olahan dari ikan selain ikan asin.


Bahkan pihak Pemdes Semayang mengaku berkeinginan untuk membangun kerjasama dengan pihak pengepul agar potensi ikan, khususnya ikan asin ini mampu memberikan Pendapat Asli Desa (PADes).


"Karena pengiriman ikan asin ini berlangsung sudah cukup lama, agak sulit untuk dikembangkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), karena pembelinya ini langsung ke masyarakat yang membuat ikan asin. Tapi nanti rencana kita mau ajak kerjasama dengan sistem bagai hasil," ucap Kepala Desa Semayang, Isra.


Selain itu, isra juga mengatakan pihaknya akan mencoba menghadirkan olahan lain dari ikan, yang akan dikelola oleh BUMDes.


"Sebenarnya bagus dibuat abon tinggal bagaimana nanti pemasarannya, nanti ada rencana untuk didorong ke arah sana lewat BUMDes," pungkasnya. (Ki/Le/Adv)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama