Foto: Kegiatan Posyandu Muara Jawa
Tenggarong, Prediksi.co.id- Dalam upaya penanganan dan penurunan kasus stunting di Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kukar mengambil langkah strategis dengan memperkuat peran posyandu di tingkat desa. Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyatakan bahwa optimalisasi posyandu merupakan bagian dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) setempat.
Arianto menjelaskan bahwa posyandu, yang sebelumnya hanya mendapat pembiayaan operasional dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), kini akan menerima insentif tambahan. Hal ini berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Brida, yang menunjukkan bahwa posyandu berhak mendapatkan insentif untuk kegiatan rutin dan pendataan sasaran seperti balita, ibu hamil, dan lansia.
Mulai dari perubahan anggaran tahun 2023, DPMD telah meluncurkan program Bantuan Khusus Kepada Desa (BKKD) yang mencakup pemberian insentif dan dana operasional posyandu. Program ini bertujuan untuk mengurangi beban APBDes dan akan berlanjut pada tahun 2024.
"Kami ingin memastikan bahwa APBDes dapat difokuskan pada pembangunan lainnya, sementara kebutuhan posyandu telah kami alokasikan melalui BKKD," ujar Arianto.
Selain insentif dan operasional, DPMD Kukar juga diberi mandat untuk melakukan revitalisasi posyandu, termasuk pembangunan fisik bangunan posyandu. Bupati Kukar, Edi Damansyah, dan Wakil Bupati Rendi Solihin, telah memberikan kepercayaan kepada DPMD untuk membangun infrastruktur posyandu di lokasi yang telah disiapkan dan dibutuhkan oleh desa.
Arianto menambahkan bahwa DPMD memiliki kewenangan untuk melaksanakan pembangunan posyandu, sesuai dengan kepastian yang diberikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
"Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mengurangi angka stunting di Kutai Kartanegara," tegas Arianto. "Dengan pelatihan kader posyandu dan pemberian insentif bulanan, kami berharap dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat."
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat sistem kesehatan di tingkat desa dan berkontribusi pada penurunan kasus stunting di wilayah tersebut. (Adv Diskominfo Kukar/Ki/Le)
Posting Komentar