Penghargaan Desa Mandiri dan Transaksi Non Tunai: Momentum Bulan Bhakti Gotong Royong 2024


Kukar, Prediksi.co.id- Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, memberikan apresiasi kepada 73 Kepala Desa (Kades) yang berhasil membawa wilayahnya menyandang kategori Desa Mandiri pada tahun 2024. Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen para kades dalam mengembangkan konsep pembangunan yang partisipatif dan mandiri, serta mendorong kemandirian masyarakat dalam mengelola sumber daya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan.


Edi Damansyah mengungkapkan rasa bangganya terhadap upaya yang dilakukan oleh para kades. Dalam sambutannya, ia menekankan betapa pentingnya peran kades dalam pembangunan desa yang berkelanjutan dan kemandirian ekonomi. "Saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para kades. Sangat luar biasa komitmen kades dalam rangka penyelenggaraan dan pembangunan di wilayah desanya," ujar Edi.


Tidak hanya itu, Edi juga menyoroti bagaimana peran penting masyarakat dalam mendukung program-program kades yang mencakup berbagai aspek, dari pengelolaan sumber daya alam, fasilitasi layanan publik, hingga inovasi dalam penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pemerintahan desa.


Di awal Mei 2024, Edi Damansyah menyerahkan penghargaan kepada 30 desa yang menyandang status Desa Mandiri dan 20 desa dengan Transaksi Non Tunai Tinggi selama tahun 2023. Penghargaan itu diserahkan bertepatan dengan momen Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XXI Tingkat Kabupaten Kukar yang diselenggarakan di Kecamatan Kembang Janggut.


Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat merupakan sebuah program yang bertujuan untuk memperkuat semangat gotong royong dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Pada acara kali ini, berbagai kegiatan digelar untuk mempererat hubungan antarwarga, meningkatkan solidaritas, serta memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkontribusi secara langsung dalam pembangunan desa.


Kategori Desa Mandiri tidak dicapai dengan mudah. Ini membutuhkan komitmen dan kerja keras dari seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintahan desa hingga masyarakat itu sendiri. Edi Damansyah menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari sinergi yang baik antara kades dan masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan di wilayahnya.


Desa Mandiri adalah suatu kategori yang menunjukkan bahwa desa tersebut memiliki kemandirian dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya. Desa Mandiri diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.


Salah satu kunci keberhasilan desa-desa yang berhasil menyandang status Desa Mandiri adalah kemampuan dalam mengelola sumber daya lokal. Pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, seperti pertanian, perikanan, dan kehutanan, menjadi tulang punggung perekonomian desa. Selain itu, pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga menjadi bagian penting dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Para kades berhasil mengidentifikasi potensi-potensi lokal yang dapat dikembangkan, seperti pariwisata desa, kerajinan tangan, dan produk-produk lokal yang memiliki nilai jual tinggi. Dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan juga turut memperkuat kemampuan desa dalam mengelola sumber daya lokal.


Selain pencapaian sebagai Desa Mandiri, pemberian penghargaan kepada desa dengan Transaksi Non Tunai Tinggi juga merupakan suatu langkah yang patut diapresiasi. Inovasi dalam penggunaan teknologi informasi dalam transaksi keuangan di tingkat desa menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur kemajuan pembangunan desa. Transaksi non tunai dinilai mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan desa, serta mengurangi risiko korupsi dan penyalahgunaan dana.



Meskipun banyak desa yang telah mencapai status Desa Mandiri, masih banyak tantangan yang perlu dihadapi ke depan. Salah satunya adalah keberlanjutan program-program yang telah berjalan, serta peningkatan kapasitas dan kompetensi masyarakat dalam mengelola sumber daya dan teknologi. Edi Damansyah berharap bahwa keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus berinovasi dan bekerja keras dalam mewujudkan kemandirian desa.


"Edukasi dan pendampingan kepada masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa program-program pembangunan desa dapat berjalan secara berkelanjutan," tegasnya. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung desa-desa dalam mengembangkan potensi dan mengatasi berbagai tantangan yang ada.


Keberhasilan 73 desa di Kutai Kartanegara dalam meraih status Desa Mandiri pada tahun 2024 merupakan sebuah pencapaian yang patut dibanggakan. Ini menggambarkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang partisipatif dan berkelanjutan. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, diharapkan lebih banyak lagi desa yang dapat meraih status Desa Mandiri di tahun-tahun mendatang, sehingga kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa dapat terus meningkat.


Penghargaan yang diberikan oleh Bupati Edi Damansyah tidak hanya sebagai bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai motivasi bagi para kades dan masyarakat untuk terus bekerja keras dalam mengembangkan desanya. Melalui upaya bersama, Kutai Kartanegara dapat menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan desa yang partisipatif dan berkelanjutan dapat memberikan manfaat yang besar bagi seluruh masyarakatnya. (Adv Diskominfo Kukar/Di/Le).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama