KUTAI KARTANEGARA – Jembatan Besi yang selama ini menjadi saksi sejarah dan ikon penting di Tenggarong dipastikan tidak akan dibongkar meski Pemkab Kukar tengah membangun jembatan baru di kawasan yang sama. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Wiyono, menegaskan jembatan bersejarah tersebut justru akan difungsikan kembali sebagai ruang publik ramah warga.
Menurutnya, Jembatan Besi tidak lagi digunakan sebagai jalur lalu lintas kendaraan, melainkan akan dialihfungsikan sebagai jembatan pedestrian dan jalur sepeda. “Nilai sejarahnya sangat tinggi. Karena itu, kita tidak hanya mempertahankan wujud fisiknya, tetapi juga ingin menghidupkan kembali fungsi sosialnya sebagai ruang publik yang ramah bagi masyarakat,” kata Wiyono.
Upaya pelestarian dilakukan dengan pendekatan konservatif. Jika ada bagian struktur yang harus diganti, perbaikannya tetap mengacu pada desain asli agar bentuk dan karakter jembatan tidak hilang. “Kami akan sangat berhati-hati dalam proses perbaikan. Kalau pun ada penggantian, tetap berpatokan pada desain awal agar tidak menghilangkan nilai keasliannya,” ujarnya.
Pemkab Kukar berharap langkah ini dapat menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur modern dan pelestarian warisan budaya. Dengan revitalisasi ini, Jembatan Besi tidak hanya sekadar penghubung, tetapi juga akan menjadi destinasi wisata sejarah dan ruang interaksi masyarakat.
Sinergi pembangunan dan konservasi menjadi kunci untuk menciptakan kota yang modern tanpa kehilangan identitas sejarahnya. “Kami ingin Tenggarong tumbuh sebagai kota yang maju, namun tetap berakar pada nilai-nilai lokal,” tutup Wiyono. (Adv/Di/Le).
Posting Komentar