Jembatan Mahakam I Kembali Ditabrak, Sapto Desak Penutupan Alur Lalu Lintas Sungai Sementara

Teks foto : Anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono (istimewa).

SAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono meninjau Jembatan Mahakam I yang kembali mengalami insiden tertabrak ponton sejak Sabtu (26/4/2025) lalu.

Sapto merespon kejadian ini dengan keras dan meminta agar pihak terkait bertanggung jawab atas kejadian yang terus berulang.

Pasalnya, insiden tersebut menyebabkan kerusakan serius pada fender di tiang keempat jembatan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan masyarakat yang melintas di jembatan itu.

"Saya sudah berkoordinasi dengan pihak kantor gubernur dan Ketua DPRD. Intinya, tutup akses jembatan untuk sementara waktu agar tidak ada korban, apalagi kematian. Sudah cukup tragedi yang terjadi di Kukar sebagai pengingat kita," tegas Sapto setelah meninjau lokasi pada Minggu (27/4/2025) pagi.

Ia juga telah berkomunikasi dengan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh. Dalam waktu dekat, DPRD Kaltim berencana menggelar rapat bersama pihak-pihak terkait guna membahas langkah mitigasi dan solusi jangka panjang.

"Saya minta rapat segera dilakukan, besok atau lusa. Semua pihak, termasuk instansi yang bertanggung jawab atas lalu lintas dan pengolongan, harus hadir," ujar Sapto.

Sapto menyoroti bahwa insiden ini diduga disebabkan oleh tali pengikat ponton yang putus. Ia mengkritik lokasi penambatan ponton yang tidak sesuai aturan, karena area tersebut bukan merupakan zona tambat resmi.

Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya penegakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 1989 yang menetapkan zona steril di sekitar jembatan, yaitu 500 meter ke hulu dan 5 kilometer ke kanan dan kiri jembatan.

"Ini sudah masuk ranah pidana dan harus ditangani tuntas. Siapa pun yang bertanggung jawab atas tambatan ponton di area ini harus diperiksa," tegasnya.

Sementara itu, Bripka Mustajib dari Satpolairud Polresta Samarinda menyatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).

"Insiden terjadi sekitar pukul 12 malam, dan terlihat tali tongkang yang putus. Untuk saat ini kami masih dalam tahap penyelidikan di TKP," kata Bripka Mustajib.

Kapten dan Anak Buah Kapal (ABK) dari ponton tersebut telah diamankan oleh Satpolairud Samarinda untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Kapten dan ABK sudah kami amankan sementara di Satpolairud Samarinda untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ini masih dalam tahap penyelidikan," pungkasnya. (Adv/Rk/Le).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama