Komisi IV DPRD Kaltim Sarankan Pemerintah Gandeng Kampus Luar Kaltim Antisipasi Krisis Tenaga Medis

Teks foto : Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra (foto:Istimewa).

SAMARINDA - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra menilai jika provinsi Kaltim membutuhkan tenaga medis guna memenuhi standar pelayanan kesehatan.

Dengan populasi masyarakat yang cukup banyak, sehingga ia menilai jika Kaltim membutuhkan sebanyak 4 ribu profesi dokter. Pasalnya, saat ini baru mencapai sekitar 2 ribu dokter.

“Kalau mau menyesuaikan dengan standar kesehatan, artinya Kaltim ini butuh sebanyak 4 ribu tenaga kesehatan seperti dokter,” paparnya, Jumat (18/4/2025).

Selama ini, Kaltim hanya mengandalkan lulusan lokal dan baginya hal ini akan memakan waktu yang lama agar dapat mencapai 4 ribu jumlah tenaga kesehatan.

Menyiasati hal itu, sangat penting untuk membentuk peta jalan atau roadmap dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim sebagai upaya pemenuhan tenaga medis baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Jangka panjangnya, pemerintah di Kaltim diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi lokal seperti Universitas Mulawarman (Unmul) dan universitas lainnya yang memiliki fakultas kedokteran baik di Kaltim maupun diluar Kaltim.

Sementara untuk jangka panjang, Pemprov diminta menyiapkan program beasiswa khusus bidang kesehatan bagi putra-putri daerah dengan skema ikatan dinas.

“Tujuannya agar mereka kembali dan mengabdi, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar),” tegasnya.

Sebagian besar dokter saat ini terkonsentrasi di kota besar seperti Samarinda, Balikpapan, dan Bontang. Sedangkan daerah seperti Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar) masih sangat kekurangan.

“Pelayanan kesehatan di kota sudah cukup baik, tapi di daerah terpencil kondisinya memprihatinkan. Perlu insentif tambahan agar tenaga medis mau bertugas di sana,” ujarnya.

Ia juga mendorong optimalisasi layanan digital, termasuk telemedisin, sebagai bagian dari solusi akses kesehatan di daerah sulit.

Kementerian Kesehatan sudah jalankan program telemedisin. Dengan adanya WiFi gratis dari Pemprov, layanan ini harus dimaksimalkan,” pungkasnya. (Adv/Rk/Le).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama