MUARA WIS – Banjir yang merendam Desa Muara Enggelam, Kabupaten Kutai Kartanegara, tidak hanya memutus akses warga, tetapi juga melumpuhkan kegiatan pendidikan. SDN 011 yang menjadi satu-satunya sekolah dasar di desa tersebut kini tak bisa digunakan.
Kepala SDN 011 Muara Enggelam, Heri, menyampaikan bahwa pihaknya terpaksa menghentikan kegiatan tatap muka demi keselamatan siswa. “Air sudah masuk ruang kelas, sangat berisiko kalau tetap dipaksakan belajar di sekolah,” jelasnya.
Sejak sepekan terakhir, para siswa dialihkan ke pembelajaran daring. Namun warga desa mengaku masih banyak kendala. Sinyal internet di Muara Enggelam tidak stabil, sehingga akses belajar online sering terhambat.
“Kami orang tua khawatir anak-anak tidak bisa belajar maksimal. Kadang jaringan hilang, jadi mereka ketinggalan materi,” keluh salah satu warga.
Meski begitu, masyarakat tetap mendukung langkah sekolah yang mengutamakan keselamatan anak. Mereka berharap pemerintah daerah bisa turun tangan mencari solusi jangka panjang, seperti penyediaan fasilitas belajar darurat ketika sekolah tidak bisa digunakan.
“Kami ingin anak-anak tetap sekolah, walaupun banjir. Mungkin bisa ada tenda darurat atau ruang sementara, supaya kegiatan belajar lebih terjamin,” tambah warga.
Harapan warga kini tertuju pada upaya normalisasi banjir dan perhatian dari pemerintah agar pendidikan anak-anak di pedalaman Kukar tidak terhenti. (Adv/Di/Le)
Posting Komentar