Teks foto : Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emirq Moeis (rk).
SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menyatakan dukungan penuh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini dijalankan pemerintah pusat di sejumlah sekolah di Kaltim. Menurutnya, program ini memiliki dampak ganda—tidak hanya untuk kesehatan siswa, tetapi juga untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama petani lokal.
“Program ini bukan hanya soal gizi anak-anak sekolah. Kita bicara tentang mata rantai ekonomi baru yang bisa menghidupkan petani dan UMKM daerah,” ujar Ananda saat meninjau langsung dapur MBG di Kutai Kartanegara, Selasa (20/5/2025).
Ia mencontohkan dapur produksi milik Pak Tigor yang setiap hari menyiapkan makanan untuk 3.500 siswa. Menurutnya, suplai bahan pangan berasal dari petani lokal, dan permintaannya terus meningkat.
“Inilah yang harus kita kawal. Ketika ada program sebesar ini, petani lokal harus jadi aktor utama dalam rantai pasoknya. Tapi masalahnya, banyak yang masih terkendala permodalan,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Ananda menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, untuk memastikan keberlanjutan program. Salah satu kuncinya adalah memfasilitasi akses modal bagi petani, serta memastikan sistem distribusi bahan makanan berjalan efisien dan higienis.
Ia juga menyebut bahwa program MBG harus dikawal dari hulu ke hilir. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan diminta bersinergi agar manfaat program benar-benar optimal.
“Program ini nyambung dengan visi swasembada pangan nasional yang dibawa Pak Prabowo. Jadi kalau kita bisa jalankan serius di daerah, Kaltim bisa jadi model nasional,” tegasnya.
Selain itu, aspek pengawasan nilai gizi makanan juga dinilai penting agar standar kesehatan siswa tetap terjaga. (Adv/Rk/Le).
Posting Komentar