Teks foto : Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi (rk).
SAMARINDA - Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, sekolah, dan keluarga dalam menghadapi dampak negatif penggunaan media sosial di kalangan pelajar.
Menurutnya, media sosial kini telah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak sekolah. Di satu sisi, platform digital ini dapat menunjang proses belajar. Namun di sisi lain, banyak konten yang tidak sesuai usia justru mudah diakses tanpa pengawasan.
“Peran orang tua dan sekolah tidak bisa diabaikan. Tapi yang paling penting, pemerintah juga tidak boleh cuci tangan. Harus ada upaya serius dari semua pihak untuk memastikan media sosial tidak menjadi bumerang bagi anak-anak,” kata Darlis, Rabu (21/5/2025).
Politikus asal PAN ini menyadari adanya dilema antara kebutuhan digital dalam pendidikan dan bahaya paparan konten negatif. Pembatasan penggunaan ponsel bukan hal mudah, karena pembelajaran daring juga masih bergantung pada perangkat tersebut.
“Pembelajaran saat ini tidak bisa lepas dari internet, tapi di sisi lain justru banyak konten di luar kontrol. Di sinilah pentingnya langkah mitigasi dan edukasi terus diperkuat,” jelasnya.
Darlis juga menekankan bahwa pengawasan dari orang tua sangat menentukan. Ia berharap keluarga bisa menjadi filter pertama sebelum anak-anak berselancar di dunia maya.
“Kontrol utama tetap di rumah. Tapi edukasi dari pemerintah dan penguatan regulasi di sekolah juga harus jalan. Jangan biarkan anak-anak kita terjerumus oleh konten yang merusak mental dan moral mereka,” tegasnya.
Ia mengajak semua pihak untuk lebih aktif dalam membentuk generasi muda yang melek digital namun tetap bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial.
“Jangan sampai teknologi yang seharusnya menjadi alat bantu, justru merusak masa depan anak-anak kita,” tutupnya. (Adv/rk/le).
Posting Komentar