Kongres GMKI XXXIX di Samarinda, Ekti Imanuel Dorong Kader Muda Jadi Motor Etika dan Perubahan

Teks foto:
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, menghadiri pembukaan Kongres GMKI XXXIX di Samarinda, Kalimantan Timur. (Istimewa)

SAMARINDA – Kehadiran ratusan kader muda dari seluruh Indonesia dalam Kongres XXXIX Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Samarinda disambut hangat oleh Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel. Dalam momentum ini, Ekti menekankan pentingnya kehadiran pemuda sebagai penjaga nilai dan motor perubahan di tengah arus transformasi sosial dan politik nasional.

Menurut Ekti, tantangan yang dihadapi bangsa hari ini bukan hanya soal pembangunan fisik, melainkan krisis etika, solidaritas, dan keberpihakan terhadap kelompok rentan. Dalam konteks itu, ia menilai GMKI memiliki peran strategis dalam menyiapkan generasi muda yang tak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas dan visioner.

“Negara ini tidak hanya butuh teknokrat dan birokrat. Kita butuh pemimpin yang bisa melihat masa depan dengan hati, bukan hanya dengan hitungan angka,” ujar Ekti dalam keterangannya usai menghadiri pembukaan kongres, Sabtu (17/5/2025).

Ia memuji GMKI sebagai organisasi yang memiliki akar kuat dalam perjuangan nilai-nilai keadilan sosial dan keberagaman. Dalam forum besar seperti ini, Ekti berharap akan lahir lebih banyak pemimpin muda yang mampu memadukan intelektualitas dan empati, serta berani berdiri di garis depan untuk menantang ketimpangan dan intoleransi.

Kegiatan kongres yang berlangsung di Plenary Convention Hall Samarinda ini turut dihadiri berbagai tokoh nasional seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan sejumlah pejabat tinggi dari pusat hingga daerah. Ekti menilai kehadiran mereka sebagai bentuk pengakuan atas kekuatan pemuda dalam membentuk arah bangsa.

Ia juga menggarisbawahi bahwa Kalimantan Timur sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi ruang simbolik yang penting dalam konteks kongres ini. Ia menyebut bahwa GMKI harus memanfaatkan posisi strategis ini untuk menyuarakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Ketika dunia sedang berubah cepat, kita tidak boleh kehilangan arah. Pemuda harus hadir sebagai kompas moral, bukan hanya penonton,” tegas politisi Gerindra itu.

Lebih jauh, Ekti mengajak seluruh peserta kongres untuk menjadikan momentum ini sebagai ruang refleksi dan konsolidasi pemikiran. Ia meyakini, dari pertemuan ini akan lahir banyak gagasan besar yang dapat menginspirasi kerja-kerja nyata dalam membangun Indonesia yang lebih adil dan beradab. (Adv/rk/le).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama