OPD Kukar Perkuat Sinergi Tekan Stunting, Angka Turun Jadi 16 Persen

 


Tenggarong – Upaya menekan angka stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terbukti efektif berkat sinergi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Program 


“Dedikasi Keluarga Peduli Kesehatan” yang digerakkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) bersama sejumlah OPD berhasil membawa prevalensi stunting di Kukar turun hingga 16 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional.


Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa capaian ini tidak lahir dari satu lembaga saja. Melainkan, hasil kerja kolaboratif OPD seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, hingga Kementerian Agama. 


Masing-masing memiliki peran spesifik, mulai dari pembangunan dan revitalisasi puskesmas, peningkatan layanan rumah sakit, hingga penguatan posyandu di tingkat desa.


“Kalau melihat target nasional 2023 sebesar 19 persen, posisi kita saat ini sudah lebih baik. Tapi target kita tetap 14 persen, bahkan bisa lebih rendah lagi,” ujar Arianto.


Meski demikian, tantangan baru muncul terkait pembiayaan. Rasionalisasi anggaran membuat porsi DPMD untuk penguatan kader posyandu menyusut dari 26 persen menjadi 14 persen. Padahal, DPMD sebelumnya menargetkan dua kader aktif di setiap posyandu.


“Kami tetap berkomitmen. Fokus saat ini pada pembinaan teknis dan peningkatan kapasitas kader posyandu, terutama di wilayah pedesaan yang akses fasilitas kesehatannya masih terbatas,” tambahnya.


Dengan strategi lokal, sinergi OPD, serta pemberdayaan kader desa, Pemkab Kukar optimistis dapat menjadi salah satu daerah dengan angka stunting terendah di Kaltim. “Kami tidak boleh terlena. Dari 16 persen kita kejar lagi 14 persen, dan terus berlanjut menurun,” tegas Arianto. (Adv/Di/Le).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama