Asia Muhidin: Terima Kasih Atas Sumbang Saran Sekda, soal Perdamaian Koperasi Plasma di Kutim

SEPAKAT DAMAI: Inisiator perdamaian Asia Muhidin memegang berkas kesepakatan damai (Ist).


KUTAI TIMUR – Penantian 15 tahun para petani plasma di Kutai Timur akhirnya membuahkan hasil. Dua koperasi yang selama ini bersengketa soal pengelolaan lahan sawit, KSU Wira Benua dan KSU Senyiur Indah, resmi mencapai kesepakatan damai. Momen ini menandai babak baru penuh harapan bagi ratusan warga desa yang menggantungkan hidup pada hasil panen sawit.


Asia Muhidin, Ketua LSM Forum Peduli Pemantau Kebijakan Publik (FP2K) seorang inisiator perdamaian sekaligus pengurus koperasi yang terlibat langsung dalam perjuangan ini, menyampaikan apresiasi khusus kepada Sekretaris Daerah Kutai Timur, Rizali Hadi. Baginya, peran Sekda tak hanya sebagai fasilitator, melainkan sebagai penyumbang saran penting yang memperkuat jalannya mediasi.


“Pak Rizali sejak awal tidak pernah lelah memberi kami sumbang saran yang membangun. Beliau ikut memastikan bahwa perdamaian ini berjalan adil dan tidak merugikan siapa pun. Kami sangat berterima kasih,” ujar Asia penuh hormat.


Ia menyebut, saran-saran yang diberikan Sekda Rizali Hadi telah membantu menyusun formula penyelesaian yang bisa diterima semua pihak. Mulai dari pengelolaan terpisah antar koperasi, hingga kepastian hukum yang dituangkan dalam akta notaris dan revisi tata ruang oleh Pemkab Kutim yang sedang berjalan sekarang.


Dalam kesepakatan itu, KSU Wira Benua akan bermitra dengan PT Kutai Mitra Sejahtera (KMS), sedangkan KSU Senyiur Indah akan bekerja sama dengan PT Telen Prima Group (TPG). Kedua koperasi sepakat melangkah maju dengan prinsip keadilan dan keberlanjutan.


Jika semua proses berjalan lancar, 18 Agustus 2025 mendatang akan menjadi tonggak sejarah: hari di mana hasil panen sawit yang selama ini tertahan akan mulai dibagikan kepada para petani plasma.

“Ini bukan sekadar soal pembagian hasil. Ini adalah pengakuan atas hak hidup masyarakat desa. Dan di balik itu, ada kontribusi nyata dari Pak Sekda yang tidak bisa kami lupakan,” tegas Asia.

Ia menutup pernyataannya dengan harapan bahwa langkah damai ini menjadi contoh penyelesaian konflik agraria secara adil dan bermartabat. “Ini awal baru. Semoga menjadi berkah bagi semua,” pungkasnya. (Di/Le).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama