Sungai Payang, Loa Kulu — Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Desa Sungai Payang diawali dengan kegiatan unik nan khidmat. Jumat malam (25/7/2025), lapangan terbuka desa dipenuhi ratusan warga yang hadir mengikuti acara “Sungai Payang Bersholawat”. Tidak hanya menjadi kegiatan keagamaan, acara ini juga memperlihatkan kekompakan dan antusiasme masyarakat dalam merayakan hari besar desanya.
Kepala Desa Sungai Payang bersama perangkat desa sengaja memilih konsep religius untuk membuka rangkaian acara HUT. Hal ini bertujuan agar perayaan bukan sekadar pesta, tetapi juga menjadi momentum mempererat persaudaraan warga. Kehadiran penceramah Ustaz Ucay Batu Bara semakin memperkuat pesan spiritual yang ingin disampaikan pemerintah desa.
Camat Loa Kulu, H. Adriansyah, SH, dalam sambutannya menekankan bahwa nilai-nilai spiritual harus menjadi dasar pembangunan desa. “Sebuah desa akan maju jika dibangun dengan keseimbangan antara pembangunan fisik dan penguatan nilai-nilai moral. Saya mengapresiasi inisiatif Desa Sungai Payang yang menjadikan kegiatan religius sebagai bagian penting dari perayaan ini,” tegasnya.
Namun, makna besar dari acara ini tidak hanya berhenti pada tausiyah dan lantunan sholawat. Kehadiran warga dari berbagai latar belakang usia dan profesi, yang duduk bersama tanpa sekat, memperlihatkan kuatnya semangat gotong royong. Mereka hadir tidak hanya untuk mendengarkan ceramah, tetapi juga untuk menunjukkan kepedulian terhadap desa.
Atmosfer kebersamaan ini menjadi simbol kuat bahwa Sungai Payang tidak hanya membangun secara fisik, tetapi juga secara sosial. Bagi banyak warga, HUT desa adalah saat yang tepat untuk menguatkan kembali rasa memiliki terhadap tanah kelahiran mereka.
Kegiatan Sungai Payang Bersholawat ini merupakan pembuka. Dalam beberapa hari ke depan, rangkaian acara akan dilanjutkan dengan kegiatan sosial, budaya, hingga hiburan masyarakat. Mulai dari lomba-lomba tradisional, pertunjukan seni, hingga kegiatan sosial yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Bagi warga Sungai Payang, HUT ke-54 bukan sekadar angka perayaan, melainkan momentum untuk meneguhkan identitas mereka sebagai desa yang religius, rukun, dan penuh semangat kebersamaan. Suasana malam itu seakan menjadi bukti nyata bahwa desa kecil di Loa Kulu ini mampu menampilkan wajah perayaan yang sederhana, tetapi penuh makna. (Adv/Di/Le).
Posting Komentar