Samarinda, Prediksi.co.id — Dunia maya kembali dihebohkan oleh tren TikTok terbaru bernama “S-Line”. Di balik kesan seru dan visual menarik, tren ini justru memicu kekhawatiran mendalam dari para orang tua. Bagaimana tidak, tren ini menampilkan garis merah di atas kepala seseorang yang diklaim menggambarkan jumlah pengalaman seksual — sebuah simbol yang dinilai tidak hanya vulgar, tapi juga merusak nilai moral anak-anak muda.
Tren ini bermula dari serial Korea yang diadaptasi dari Webtoon berjudul S-Line, yang bercerita tentang seorang siswi SMA yang bisa “melihat” hubungan seksual orang lain melalui garis merah yang menghubungkan mereka. Tanpa disangka, konsep fiksi ini justru dihidupkan secara nyata oleh pengguna TikTok.
Sebagian remaja mengikuti tren ini untuk lucu-lucuan, tetapi bagi banyak orang tua, ini bukan bahan lelucon. “Kami sebagai orang tua khawatir. Anak-anak kita belum tentu paham sepenuhnya dampak dari hal yang mereka bagikan di internet,” ujar Yanti, seorang ibu dua anak yang aktif mengikuti perkembangan digital anaknya.
Banyak pihak menilai tren ini bisa menjadi pintu masuk perilaku permisif dan merusak norma sosial. “Kalau anak-anak sudah merasa hal seperti ini lucu dan pantas dibagikan, maka kita harus bertanya: di mana peran kita sebagai pendidik utama mereka?” tambahnya.
Pakar parenting dan komunikasi juga angkat suara. Mereka menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam dunia digital anak-anak, bukan hanya sebagai pengawas, tapi sebagai pembimbing aktif. Literasi digital, menurut mereka, harus dimulai dari rumah.
“Anak-anak bukan sekadar pengguna media sosial, mereka adalah pembentuk masa depan. Kalau nilai moral dan rasa malu sudah tidak ada, maka kita sedang kehilangan arah,” kata Niko Achmad.
Fenomena tren “S-Line” ini menjadi alarm bagi para orang tua, guru, dan masyarakat. Edukasi seksualitas yang sehat, komunikasi terbuka, serta pendampingan dalam penggunaan media sosial adalah kunci untuk membentengi generasi muda dari paparan negatif digital yang semakin tak terbendung. (Di/Le).
Posting Komentar