Teks foto : Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim, Salehuddin (istimewa).
SAMARINDA - Rencana pengembangan tambang pasir silika di Kutai Kartanegara (Kukar) mendapat sorotan serius dari Anggota DPRD Kalimantan Timur, Salehuddin. Ia menekankan pentingnya pelibatan masyarakat sejak awal agar tidak muncul resistensi di tengah proses berjalan.
“Jangan sampai masyarakat baru tahu ketika aktivitas tambang sudah berjalan. Ini bisa menimbulkan rasa dirugikan,” ujar politisi Golkar itu, Sabtu (5/7/2025).
Menurutnya, tambang silika memiliki potensi besar bila dikelola dengan baik. Selain mampu menyerap tenaga kerja lokal, keberadaannya juga diyakini dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membuka sumber ekonomi baru di sekitar wilayah tambang.
“Ini bisa menjadi penopang pembangunan daerah, tapi semua harus sesuai pedoman dan tata kelola yang benar,” katanya.
Ia mengungkapkan, dari pemantauan yang dilakukan pihaknya, saat ini sudah ada beberapa kegiatan awal di sejumlah titik. Namun, ia menggarisbawahi bahwa aspek perizinan dan kelayakan teknis berada di ranah instansi teknis, bukan legislatif.
“Sepanjang prosesnya memenuhi aturan, tentu kita dorong. Tapi kalau bicara kondisi eksisting, itu masih menjadi bahan kajian lebih lanjut,” jelasnya.
Salehuddin juga mengaitkan pengembangan tambang silika dengan tren global. Ia mencontohkan, kebutuhan akan semikonduktor yang tinggi di era digital saat ini tidak lepas dari silika sebagai bahan dasarnya.
“Ponsel dan perangkat digital semua butuh semikonduktor. Dan salah satu komponen pentingnya adalah silika,” ucapnya.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian telah memantau sekitar 30 perusahaan tambang silika yang sudah beroperasi di Indonesia. Namun, ia menyoroti belum adanya peta jalan (roadmap) nasional yang jelas soal tata kelola industri silika dari hulu ke hilir.
“Ini masih menjadi catatan. Revisi UU Minerba pun baru kita terima, belum semua detailnya tergambar, terutama untuk sektor silika,” tambahnya.
Sebagai informasi, potensi pasir silika di Kukar terletak di sekitar Danau Kaskade Mahakam seperti Danau Semayang, Melintang, dan Jempang. Penelitian dari DPW Pertamisi mencatat total cadangan pasir silika di Kalimantan Timur mencapai 2 miliar metrik ton di atas lahan seluas 50 ribu hektare.
Material ini memiliki kandungan silikon dioksida (SiO₂) tinggi, dan sangat dibutuhkan dalam industri kaca, elektronik, hingga semikonduktor. (Adv/rk/le)
Posting Komentar