PEREMPUAN BISA: Ns Wahyu Dewi Sulistyarini sebagai penggagas dan narasumber pertama, mengupas program Perempuan BISA, (Adit/Prediksi).
Samarinda, Prediksi.co.id – Angka kasus kanker payudara di Indonesia masih terus meningkat, dengan sebagian besar pasien baru datang ke layanan kesehatan ketika sudah memasuki stadium lanjut.
Kondisi ini menjadi kegelisahan yang melatarbelakangi lahirnya program Perempuan BISA (Berdaya, Inspiratif, Sehat, Aktif), sebuah inisiatif dari Institut Teknologi Kesehatan (ITKES) Wiyata Husada Samarinda bersama komunitas Support kanker. Sabtu 20 September 2025. Perempuan BISA, menjadi agen pencegahan kanker payudara melalui Peningkatan dan Keterampilan di Kalimantan Timur
Menurut Ns.Wahyu Dewi Sulistyarini , MSN, salah satu narasumber dan penggagas acara, peran ganda perempuan, budaya patriarki, serta minimnya keterbukaan terhadap keluhan kesehatan membuat banyak perempuan terlambat menyadari pentingnya deteksi dini.
“Kami ingin Perempuan BISA menjadi jembatan promotif. Program ini mengajak para perempuan lebih peduli terhadap organ berharga yang dimiliki, berani memeriksakan diri sejak dini, dan terus menjaga serta melindungi kesehatannya,” ungkap Wahyu Dewi.
KOLABORASI: Pihak ITKES WHS bersama Komunitas Support Kanker dan relawan (Adit/Prediksi).
Pelatihan relawan ini fokus pada dua pilar utama, yakni Literasi kesehatan – membekali relawan dengan pemahaman ilmiah tentang kanker payudara dan cara pencegahannya.
Dan Penguatan organisasi – melatih relawan dalam penyusunan program dan rencana tindak lanjut (RTL) agar mampu bergerak secara berkesinambungan di masyarakat.
"Selain saya, ada Chandra Sulistyorini, Muhammad Rafli, Hendro Hermansyah sebagai tim pengabdian masyarakat dan melibatkan tiga mahasiswa, yakni Wanda, Indri, Apri serta dosen lintas prodi untuk memperkuat tim ini," terangnya.
Tidak berhenti di tahap pelatihan, program ini akan berlanjut dengan Safari Edukasi ke sekolah-sekolah dan ruang publik terbuka. Relawan yang telah dibina akan bergabung dengan Komunitas Support Kanker untuk mengedukasi sekaligus mendampingi masyarakat secara lebih luas.
“Terus nyalakan semangat kepedulian, berbagi, dan merangkul untuk saling menguatkan. Karena setiap perempuan berharga, dan setiap langkah kecil menuju pencegahan berarti besar untuk masa depan kita semua,” tegasnya.
Selain materi dari NS Wahyu Dewi Sulistyarini, para peserta juga mendapatkan materi dari narasumber yang kompeten di bidangnya, antara lain:
dr. Muhammad, M.Si., Med.Sp.B(K) Onk – Mengenal Kanker Payudara dan Pemeriksaan Klinis.
Ns. Desy Ayu Wardani, M.Kep., Sp.Kep.Mat – Pencegahan Kanker Payudara dan Praktik SADARI.
R. R. Rani Meita Pratiwi Subagyono, M.Psi., Psikolog – Peran Relawan, Sharing Survivor dan Caregiver.
Muhammad Rafli Alidillah, S.KM., M.KM – Penguatan Organisasi, Penyusunan Program dan RTL.
Dengan slogan “Sadari, Periksa, Lindungi – Karena Kamu Berharga”, program Perempuan BISA hadir sebagai gerakan nyata untuk menekan angka kanker payudara dan memberdayakan perempuan di Kalimantan Timur. (Di/Le).
Posting Komentar