DPPKB Kutim Luncurkan AKSIS dan Sekolah Lansia 2026, Fokus Percepat Turunkan Stunting

 



SANGATTA, Prediksi.co.id – Upaya penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bakal memiliki amunisi baru pada 2026. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim mempersiapkan dua program unggulan yang sepenuhnya digagas internal, yakni AKSIS (Akademik, Kolaborasi, Penanganan Kemiskinan dan Stunting) serta Sekolah Lansia. Keduanya dirancang sebagai penguatan program pemerintah daerah dalam membangun kualitas keluarga.


Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, menjelaskan AKSIS disusun sebagai skema kerja bersama lintas sektor melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting. Berbagai perangkat daerah (OPD) akan difasilitasi dalam satu kelas pembelajaran dengan pendampingan langsung dari Lembaga Administrasi Negara (LAN).


“Satu angkatan berjumlah 30 peserta berasal dari OPD terkait. Di forum AKSIS, kita akan duduk bersama, membedah data dan program masing-masing agar benar-benar terintegrasi dengan satu arah, yaitu percepatan penurunan stunting,” terangnya.


Sejalan dengan itu, DPPKB juga menyiapkan Sekolah Lansia sebagai turunan dari program nasional Sidaya (Lansia Berdaya). Program ini akan berjalan selama satu tahun dan ditutup dengan prosesi wisuda, layaknya satuan pendidikan formal.


Achmad Junaidi menjelaskan, dalam Sekolah Lansia para peserta akan mengikuti pemeriksaan kesehatan rutin, senam lansia, pelatihan keterampilan, hingga edukasi bagi orang dewasa agar para lanjut usia tetap berdaya dan produktif di komunitasnya.


Pelaksanaan program ini melibatkan Dinas Pendidikan Kutim melalui pemanfaatan satuan pendidikan nonformal seperti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Tahap awal akan dipusatkan di Kecamatan Sangatta Utara sebelum dikembangkan ke kecamatan lain.


Di saat yang sama, Sekolah Siaga Kependudukan juga akan diperluas ke seluruh 18 kecamatan di Kutim. Mulai 2026, DPPKB mendapatkan mandatori anggaran pendidikan untuk pertama kalinya sejak instansi tersebut berdiri.


Seluruh inisiatif ini menjadi penopang program unggulan Bupati Kutim, khususnya Jemput Bola Pendidikan Nonformal, percepatan penurunan stunting, dan penanganan kemiskinan. (Adv Porkompin Kutim/SOl/Le). 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama