Sangatta, Prediksi.co.id- Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk menarik minat
generasi muda ke sektor pertanian mulai menunjukkan terobosan signifikan.
Melalui pemanfaatan teknologi pertanian modern, Dinas Tanaman Pangan,
Holtikultura, dan Peternakan (DTPHP) setempat berupaya mengubah citra bertani
dari kegiatan yang konvensional dan melelahkan menjadi aktivitas yang lebih
efisien, canggih, dan menarik.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan
(DTPHP) Kutai Timur, Dyah Ratnamingrum, secara gamblang memaparkan strategi
tersebut. Ia menekankan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai alat mesin
pertanian (alsintan) modern untuk memudahkan dan mempercepat proses budidaya.
"Kita sudah ada alatnya, misalkan untuk olah sawah kita tinggal menyetir
saja, seperti itu kan jadi menarik untuk menanam pun tidak harus satu-satu kita
sudah ada transplanter dan sebagainya nanti untuk penyemprotan kita juga sudah
fasilitasi pakai drone," ucap Dyah Ratnamingrum.
Pernyataan Kadis DTPHP ini menggarisbawahi sebuah pendekatan
baru dalam menyasar petani milenial. Dengan menghadirkan traktor yang
pengoperasiannya seperti menyetir, citra membajak sawah yang penuh lumpur dan
memerlukan tenaga besar berusaha dihapus. Iming-iming kemudahan ini diperkuat
dengan adanya mesin tanam (transplanter) yang menggantikan metode tanam padi
secara manual satu per satu (tandur) yang dikenal melelahkan dan memakan waktu
lama.
Tidak berhenti di proses pengolahan tanah dan penanaman,
Dyah juga menyoroti efisiensi yang ditawarkan dalam perawatan tanaman.
"Nanti untuk penyemprotan kita juga sudah fasilitasi pakai drone,"
ucapnya. Penggunaan drone untuk penyemprotan pestisida atau pupuk cair ini
merupakan langkah lompatan teknologi yang signifikan. Cara ini tidak hanya
menghemat waktu dan tenaga dibandingkan penyemprotan manual dengan knapsack,
tetapi juga dinilai lebih tepat sasaran, efisien dalam penggunaan bahan, serta
mengurangi risiko paparan bahan kimia pada petani.
Dengan adanya fasilitas ini, Pemerintah Kabupaten Kutai
Timur berharap dapat mendekonstruksi persepsi lama tentang pertanian. Sektor
agraris ingin ditampilkan sebagai bidang yang adaptif terhadap perkembangan
zaman, mengutamakan mekanisasi, dan memerlukan keterampilan mengoperasikan
teknologi. Diharapkan, transformasi citra ini dapat memicu ketertarikan anak
muda yang sejak awal telah akrab dengan gadget dan teknologi untuk terjun dan
mengembangkan usaha di bidang pertanian.
Keberadaan alsintan modern seperti traktor, transplanter,
dan drone diyakini dapat menjadi magnet tersendiri. Melalui pendekatan ini,
Pemerintah Kutai Timur optimis dapat meregenerasi petani, meningkatkan
produktivitas, dan pada akhirnya menguatkan ketahanan pangan daerah di tengah
tantangan minimnya minat generasi muda untuk melanjutkan usaha tani orang tua
mereka
Posting Komentar