Sangatta, Prediksi.co.id – Kabupaten Kutai Timur terus memperkuat pondasi kemandirian daerah dalam pengelolaan program Keluarga Berencana (KB). Melalui pelatihan sistem pelaporan SIRIKA (Sistem Informasi Rantai Pasok Alat Kontrasepsi), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menegaskan komitmen menghadirkan layanan KB yang transparan, efisien, dan berbasis data akurat.
Menurut Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi B, keberhasilan program KB sangat bergantung pada mutu data. “SIRIKA membantu kita memantau stok, distribusi, hingga masa kedaluwarsa alat kontrasepsi secara daring. Akurasi data menjadi dasar perencanaan dan pengambilan keputusan,” ujarnya.
Ia menilai, sistem pelaporan berbasis digital bukan hanya tentang efisiensi, tapi juga tentang tanggung jawab pelayanan publik. Setiap laporan dari fasilitas kesehatan merepresentasikan sejauh mana pemerintah hadir dalam memastikan akses kesehatan reproduksi merata hingga pelosok.
Dalam sesi terpisah, Kabid KB Mustika menyoroti pentingnya sinkronisasi kerja antarpetugas lapangan. Ia menegaskan bahwa PKB dan petugas faskes perlu membangun komunikasi yang intens agar pengiriman data dan distribusi alat lebih lancar.
“Di Kutim, wilayah geografis cukup menantang. Karena itu, sinergi menjadi kunci agar layanan KB tidak terhambat,” ungkapnya.
Selain membahas teknis pelaporan, peserta juga didorong memahami aspek manajerial rantai pasok, termasuk perencanaan kebutuhan dan monitoring stok. Langkah ini menjadi bagian dari visi DPPKB Kutim menjadikan daerah lebih mandiri dalam mengelola sistem logistik KB.
Pelatihan ini diikuti oleh pengelola fasilitas kesehatan dari lima kecamatan, yakni Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, Teluk Pandan, dan Rantau Pulung. Kegiatan berlangsung selama dua hari di kantor DPPKB Kutim dengan menghadirkan narasumber dari BKKBN Kalimantan Timur. (Adv Porkompin Kutim/Sol/Le).

Posting Komentar