Jakarta, Prediksi.co.id– Di tengah derasnya kritik terhadap pelayanan publik di sektor dasar di berbagai daerah, Kutai Timur (Kutim) justru tampil sebagai pengecualian. Komitmen daerah terhadap layanan air bersih berbuah penghargaan prestisius. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menerima anugerah dari Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) dalam ajang Indonesia Water & Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC) beberapa waktu lalu.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, kepada 32 kepala daerah se-Indonesia yang dinilai memiliki dedikasi luar biasa dalam mendukung sektor air minum. Di Kalimantan Timur, hanya empat kepala daerah yang mendapat kehormatan serupa: Kutim, Samarinda, Bontang, dan Penajam Paser Utara.
“Air bukan sekadar fasilitas publik. Ini menyangkut martabat manusia,” ujar Bima Arya dalam sambutannya. Kalimat itu menggema di ruangan penuh pejabat dan praktisi air bersih dari berbagai daerah.
Di bawah kepemimpinan Ardiansyah, Kutim menjalankan kebijakan progresif lewat Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Tuah Benua (TTB). Perluasan jaringan distribusi, pembangunan instalasi baru, serta peningkatan kualitas pengelolaan menjadi tiga poros utama yang memperluas akses hingga ke wilayah perdesaan. Warga kini tidak hanya menikmati air bersih, tapi juga merasakan peningkatan kualitas hidup yang nyata.
Ardiansyah menilai penghargaan ini milik seluruh masyarakat Kutim. “Ini hasil kerja bersama. Penghargaan ini cerminan kepedulian kita terhadap hak dasar rakyat,” ucapnya.
Forum IWWEF 2025 sendiri menjadi ajang bertukar gagasan global bertema “Transformasi Air Minum Menuju Swasembada Air”. Bagi Kutim, partisipasi di forum itu bukan sekadar seremoni, tapi wujud langkah menuju daerah yang berdaulat air — daerah yang memandang air bukan sebagai komoditas, melainkan keadilan sosial. (Adv Prokompin Kutim/Sol/Le).

Posting Komentar