SANGATTA, Prediksi.co.id – Festival Adat dan Budaya Lom Plai dari Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali menunjukkan kelasnya. Di tengah ratusan event yang bersaing di ajang Karisma Event Nusantara 2026 (KEN 2026) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Lom Plai berhasil lolos tahap administrasi dan melangkah ke babak presentasi dan kurasi. Dari sepuluh kabupaten/kota di Kalimantan Timur (Kaltim) yang mengajukan agenda unggulan, hanya empat event yang dinyatakan layak melanjutkan seleksi, dan Lom Plai menjadi salah satunya.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata
Kutim, Akhmad Rifanie, mengaku lega sekaligus bangga. Ia menjelaskan, proses
seleksi KEN tidak sebatas mengirim proposal, tetapi menuntut kelengkapan
administrasi, portofolio kegiatan, hingga rekam jejak penyelenggaraan.
“Setelah melalui tahapan verifikasi, kami bersyukur Festival
Lom Plai dinyatakan lolos ke tahap presentasi dan kurasi,” ujar Rifanie.
Ia memaparkan, salah satu kriteria utama ialah konsistensi
penyelenggaraan. Sebuah event budaya wajib digelar minimal tiga kali
berturut-turut, menunjukkan keberlanjutan, manajemen yang stabil, serta dampak
ekonomi bagi pelaku UMKM dan masyarakat sekitar.
Tahap selanjutnya akan diisi presentasi di hadapan tim
kurator independen bentukan Kemenparekraf. Pada sesi itu, Kutim akan memaparkan
keseluruhan potensi Lom Plai: mulai dari aspek budaya Dayak Wehea, pengemasan
acara, partisipasi masyarakat adat, hingga efeknya terhadap sektor ekonomi
kreatif seperti kriya, kuliner, fesyen etnik, dan produk turunan lainnya.
Presentasi dijadwalkan pada minggu pertama November 2025.
Rifanie menekankan, Lom Plai mengangkat kearifan lokal Dayak
Wehea yang dikenal dekat dengan hutan, sungai, dan ritual penghormatan terhadap
alam. Prosesi upacara adat, tarian sakral, dan musik tradisional menjadi daya
tarik utama yang membedakan Lom Plai dari festival lain.
“Harapan kami, Lom Plai kembali dipercaya masuk jajaran
event nasional untuk yang ketiga kalinya. Ini sejalan dengan 50 program
unggulan Bupati dan Wakil Bupati Kutim dalam pengembangan pariwisata
berkelanjutan dan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal,” tutupnya. (Adv Prokopim Kutim/Sol/Le).

Posting Komentar