![]() |
| TERTIB: Mewujudkan Kutim tertib lalu lintas dari forum dikusi Forum LLAJ (Ist) |
Sangatta, Prediksi.co.id— Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Forum LLAJ) mendorong Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menyediakan fasilitas parkir memadai, zonasi PKL yang terencana, edukasi publik soal tertib lalu lintas, dan regulasi kegiatan pasar malam yang tegas. Dengan kombinasi antara kebijakan, penegakan hukum, dan kesadaran warga, Sangatta bisa menjadi kota yang ramah pejalan kaki, tertib lalu lintas, dan aman bagi petugas di garis depan.
Gerobak PKL mendominasi trotoar, barisan mobil parkir memanjang di bahu jalan, dan pasar malam yang mengepung ruang publik menjadi panorama yang kerap ditemui di kota Sangatta. Sebuah diskusi serius di Forum LLAJ di kantor Dinas Perhubungan Kutim menjadi ajang para pemangku kepentingan dari beragam instansi untuk membedah problematika lalu lintas kota.
Forum LLAJ memaparkan bahwa keberadaan PKL dan parkir liar saling terkait, ketika pedagang kaki lima mendirikan lapak di trotoar, parkir liar pun tak terelakkan. Akibatnya, trotoar jadi sulit diakses oleh pejalan kak dan bahu jalan jadi ruang parkir dadakan. Kemacetan menjadi tak bisa dihindari karena badan jalan tidak dapat digunakan secara optimal.
Dalam skala yang lebih luas, keberadaan pasar malam tanpa izin juga menimbulkan persoalan lalu lintas yang pelik. Forum LLAJ mencatat bahwa beberapa pasar malam muncul di lokasi tak tepat mengakibatkan kantong kemacetan baru. Lebih jauh, petugas kebersihan yang bertugas di pinggir jalan seringkali bekerja dalam kondisi rawan — terjepit di antara kepadatan kendaraan dan aktivitas PKL.
Solusi yang diusulkan adalah operasi penertiban bersama di sejumlah titik prioritas: Jalan Yos Sudarso, APT Pranoto, Diponegoro, dan kawasan Route 9. Satpol PP Kutim, dalam perwakilan Landudi, menyatakan kesiapannya bertindak tegas terhadap pelanggaran ketertiban dan keamanan wilayah. Langkah ini diharapkan menjadi sinyal: Sangatta akan menagakkan tertib lalu lintas. (ADV/Sol/Le)

Posting Komentar