Hadapi Degradasi Wawasan Kebangsaan, Samsun Adakan Sosbang ke Satuan Linmas Tenggarong

Kukar, Prediksi.co.id- Terjadinya degradasi wawasaan kebangsaan sudah sepantasnya kita khawatirkan bersama. Apalagi, mudahnya akses informasi yang tak terbendung lagi, budaya manapun bisa masuk. Hal ini mendapat sorotan dari parlemen Karang Paci.

Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun mengatakan ada dampak luar biasa, jika wawasan kebangsaan tidak kokoh pada tiap individu anak bangsa, bisa terjadi perpecahan.
 
"Inilah pentingnya memberikan pemahaman wawasan kebangsaan, 4 pilar kebangsaan perlu kita implementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, 4 Pilar itu adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,"jelas legislator Fraksi PDI Perjuangan ini, Sabtu (21/1/2023).

Kali ini, sosialisasi wawasan kebangsaan, diberikan kepada para satuan linmas se-Kecamatan Tenggarong, masing-masing lima perwakilan dari 12 kelurahan dan dua desa, bertempat di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.  Mengingat linmas merupakan garda terdepan dalam melayani masyarakat.

Tantangan yang dihadapi, kata Samsun  dalam menjaga kesatuan bangsa serta harus diwaspadai adalah pudarnya rasa nasionalisme terhadap bangsa. 

Oleh karena itu, kata dia lagi, ideologi negara, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan kebhinekaan menjaga kedaulatan bangsa harus betul-betul dijaga. 

"Pancasila itu bukan dikarang, namun bener-benar digali dari masyarakat kita. budaya-budaya kita, ada benang merah kesamaan dari pelbagai budaya tersebut, yakni gotong royong. Yang mengandung semua makna dan arti Pancasila, ini yang harus kita banggakan," ungkapnya.

Menghadirkan narasumber Kepala Kesbangpol Kukar Rinda Desianti. Dirinya memaparkan dengan detail tentang 4 pilar wawasan kebangsaan.

"Ada banyak orang saya temui tidak hafal Pancasila, ini harus kita perhatikan lagi, juga, segala bentuk radikalisme, baik pikiran, tindakan, bahkan radikalisme politik seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu seperti organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang pernah ada di kabupaten Kukar, jangan sampai hal ini terjadi lagi," tutupnya. (di/le/ADV/DPRD KALTIM).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama