Samarinda, Prediksi.co.id- Banyaknya jumlah tambang di Kaltim,
tidak berbanding lurus dengan jumlah inspektur tambang, jauh dari jumlah ideal,
hal ini disoroti Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) M. Udin.
Dirinya menjelaskan seharusnya ada penambahan jumlah inspektur tambang untuk
mengurusi perusahaan- perusahaan tambang yang beroperasi di daerah ini.
Dirinya
mengungkapkan jumlah inspektur tambang yang mengawasi kegiatan perusahaan
tambang di Kaltim hanya 30 orang. Jumlah tersebut optimal untuk mengawasi
lingkup satu kabupaten, bukan satu provinsi.
“Jabatan fungsional inspektur tambang ini merupakan jabatan yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan
pengawasan atas pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan,” katanya.
Kedudukannya,
kata dia, penting sebagai pelaksana teknis fungsional dalam melakukan inspeksi
tambang, kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara, yang ditugaskan
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM.
Wakil
Ketua Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim ini menilai keberadaan
inspektur tambang sangat vital pengaruhnya dalam mengawasi dampak lingkungan
serta pengaruhnya kepada masyarakat sekitar tambang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir, jumlah
perusahaan pertambangan batu bara yang aktif beroperasi di Kaltim
sebanyak 193 perusahaan, dengan produksi total batu bara pada 2021
sebanyak 294.252.801 ton per tahun.
Tentu,
tidak maksimal, menurut Udin, dengan jumlah
perusahaan pertambangan batu bara yang ada, dengan jumlah 30 orang inspektur
tambang itu. Ini mengkawatirkan.
Ia memberi contoh, kegiatan PT Lembuswana Perkasa dengan
polemik lubang tambang, memberikan dampak kerugian kepada masyarakat
sekitar. Hal ini menjadi bahan evaluasi betapa pentingnya penambahan personel
inspektur tambang, untuk memperketat pengawasan kegiatan penambangan di Kaltim.
"Penambahan
personel inspektur tambang juga akan mengoptimalkan kerja Dirjen Minerba dalam
mengawal kegiatan reklamasi pasca tambang yang masih menyisakan PR di
Kaltim," tutup Udin.
Posting Komentar