Ananda Emira Moeis Sampaikan Kaltim Adalah Mini Indonesia

Samarinda, Prediksi.co.id-Legislator  Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis menyebutkan bahwa provinsi Kaltim adalah miniatur Indonesia, dengan banyaknya masyarakat perantau yang berasal berasal dari berbagai daerah.

"Hari ini saya melakukan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Soswabang) ke-3 dengan materi disampaikan terkait Kaltim sebagai Indonesia mini," papar Nanda saat menggelar Soswabang di Jalan Purwobinangun Kelurahan Makroman Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Minggu (5/3).

Ia mengemukakan bahwa Kaltim dinamai Indonesia mini sebab selama ini dan sudah terkenal di mana-mana semua suku dan bangsa di Nusantara ada di Kaltim dan sampai saat ini mampu menjaga kerukunan, harmoni, hidup bersama dengan semboyan dimana bumi dipijak disitu langit di junjung. 

Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu di hadapan masyarakat  menyampaikan pembekalan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya empat konsensus kebangsaan. 

"Nilai-nilai Pancasila mesti dipahami dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat," ujar anggota Komisi III.

Sementara itu, narasumber yang dihadirkan Ananda kali ini yakni dari Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik Kaltim Eko Santoso dan Ketua DPD Repdem Kaltim Ronal Stephen. 

"Dan ini sudah diamanahkan oleh para pendahulu kita sehingga pancasila ini bisa dijalankan di Kaltim dengan baik. Dan ini menjadi contoh dan itu luar biasa," ucap Eko. 

Dia melanjutkan salah satu pertimbangan pemerintah pusat untuk menunjuk Kaltim sebagai wilayah tempat berpindahnya ibu kota salah satunya karena selama ini Kaltim bisa membangun kedamaian, bisa membangun ketentraman.

Sehingga siapapun yang akan datang ke Kaltim dia akan hidup tenang akan bisa berusaha dengan baik karena rakyatnya juga bisa menerima. 

"Sepanjang saling menghargai saling menghormati, baik yang pendatang dan yang ada disini. Jadi seperti itu dan ini harus dipertahankan karena biar bagaimana pun Kaltim adalah bagian dari IKN," ucapnya. 

Selain itu dia juga mengingatkan jikalau ancaman kebangsaan secara nasional saat ini salahnya satunya adalah narkoba.

Kemudian teknologi informasi yang menyebabkan setiap orang bisa menerima informasi dari apa saja dari negara luar. Tidak dibatasi lagi oleh ruang dan waktu. 

"Nah sekarang tinggal bagaimana kita membangun bangsa ini tetap teguh pada ideologi kita yaitu pancasila. Karena dari sekian banyak informasi itu ada banyak juga yang berkaitan dengan orang yang menawarkan ideologi lain kepada bangsa Indonesia," ucapnya. 

 Jikalau anak-anak tidak mengerti  bangsanya, tidak mengerti ideologi bangsanya dan lebih tau ideologi bangsa lain. 

Hal ini yang berbahaya dan harus  ditangkal sedini mungkin. Karena semenjak Reformasi tahun 1998 hingga sekarang dengan tidak adanya P4, setidaknya dengan pertambahan jumlah penduduk dihitung sekitar 97 juta anak Indonesia itu kurang bahkan tidak mendapatkan literasi tentang pancasila dan kebangsaan. 

"Dan kita bersyukur pemerintah sekarang sudah menyadari hal itu dan sejak 5-10 tahun terakhir kita sudah mulai melakukan wawasan kebangsaan lagi. Kita gugah kembali mereka yang lupa, kita gugah kembali agar mereka sadar bahwa kita ini berbangsa satu, bertanah air satu, berbahasa satu dengan dasar negara Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945," papar Nanda. 

Sementara itu Ananda Emira Moeis menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada warga yang hadir. 

"Biasanya warga yang hadir hanya sekitar 100 orang tapi hari ini di Makroman menyentuh kurang lebih 200 orang, ini luar biasa," ucapnya. 

Perempuan kelahiran Jakarta tersebut 
berharap bahwa kegiatan Sosialisasi Kebangsaan menjadi sangat penting untuk disebarluaskan ke masyarakat.

 "Inilah yang menjadi tugas wakil rakyat, menjadi bagian dalam menjaga NKRI dengan terus mensosialisasikan tentang bagaimana mencintai bangsa ini," ucapnya. 

Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan bahwa Sosialisasi Wawasan Kebangsaan terdiri dari Empat Konsensus. Konsensus tersebut adalah Pancasila, UUD 1946, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini lah menurutnya  yang mesti dikuatkan. (Fdi/Le/ADV/DPRD Kaltim)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama