Beras Hasil Produksi Desa Giri Agung Mampu Bersaing di Pasaran

Foto : Ilustrasi panen padi. 

Tenggarong, Prediksi.co.id- Beras hasil Desa Giri Agung, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki potensi yang cukup besar. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan desa saja, beras hasil Desa Giri Agung juga bahkan mampu disuplai hingga ke wilayah lain yang ada di Kukar. 

Bahkan, beras hasil Desa Giri Agung pun dinilai mampu bersaing dengan produk beras lainnya di Pasaran. 

Kepala Desa Giri Agung, Supriyadi mengatakan bahwa dari persawahan yang ada di desanya, warganya mampu menghasilkan 900 ton beras per tahunnya. 

Hal itu lantaran, Desa Giri Agung memiliki lahan persawahan yang cukup luas juga, yakni sekitar 1.200 hektare. Lahan tersebut 90 persen dikelola langsung oleh penduduk desa.  

Oleh karena itu, beras hasil Desa Giri Agung pun mampu membantu memenuhi kebutuhan pangan wilayah lain yang ada di Kukar. Dikatakan Supriyadi, saat ini pihaknya bahkan telah menyuplai hasil beras desanya ke Kecamatan Sebulu dan Muara Kaman. 

“Karena banyaknya hasil produksi beras di desa kami, kami juga bekerja sama dengan perusahaan beras di Kecamatan Sebulu dan Muara Kaman. Mereka membeli beras kami seusai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET)," ucap Supriyadi saat dikonfirmasi, Rabu (19/4/2023). 

Ia mengaku bahwa Pemerintah Desa (PemDes) juga bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengumpulkan dan menyimpan beras petani di gudang yang telah disediakan. 

Bahkan untuk mempermudah proses penggilingan gabah, BUMDes juga memfasilitasi Rice Milling Unit untuk mempercepat pengolahan beras. Dengan adanya kerjasama dengan BUMDes ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan keuntungan para petani di Desa Giri Agung. 

“Harapannya dengan adanya BUMDes ini, petani bisa mendapatkan keuntungan lebih dari hasil panennya. Kami juga ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi beras kami,” ungkapnya.

Untuk mengendalikan harga beras di Desa Giri Agung, BUMDes akan bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog). Dengan demikian, harga beras tidak akan terlalu rendah saat musim panen.

“Kami ingin menjaga stabilitas harga beras di desa kami. Kami juga ingin memberikan jaminan ketersediaan beras bagi warga kami,” tutup Supriyadi. (Ki/Le/Adv).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama