Pemerataan Pendidikan? Seriusi Dulu Pembangunan di Pedalaman

Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Solehuddin (tim)

Samarinda, Prediksi.co.id - DPRD Kaltin memberikan perhatian serius soal anggaran pendidikan di Kalimantan Timur (Kaltim), angka yang signifikan, lebih dari Rp3,5 triliun di tahun 2023 dan hampir Rp4 triliun pada 2024 mendatang.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Solehuddin soal penyelenggaraan pendidikan mengatakan walaupun anggaran khusus pendidikan ini melonjak drastis diangka Rp4 triliun. Akan tetapi permasalahan pendidikan di wilayah pedalaman masih menjadi isu serius yang mengkhawatirkan pihaknya, Komisi IV DPRD Kaltim.

Dirinya mengungkapkan, lokasi anggaran yang cukup besar seharusnya bisa mengatasi berbagai tantangan pendidikan. Tapi, realitas di pedalaman Kaltim sangat berbeda dengan ibu kota kabupaten ataupun daerah perkotaan.

Apabila sarana dan prasarana pendidikan di perkotaan memenuhi syarat bahkan sesuai dengan indikator-indikator Pendidikan, tidak halnya seperti daerah pedalaman. Untuk ke sekolah saja harus menempuh jarak kiloan meter, karena jauh dari ibu kota kabupaten.

Dirinya menjelaskan tantangan utama yang dihadapi sekolah di pedalaman adalah masalah minimnya sarana prasarana, kurangnya jumlah guru atau tenaga pendidik. Bahkan, akses anak-anak terhadap Kurikulum Merdeka, yang harusnya hingga saat ini telah diimplementasikan, juga terbatas. 

Kondisi tersebut memprihatinkan bagi daerah terpencil di Kaltim. Pasalnya, pendidikan yang berkaitan dengan Kurikulum Merdeka hampir tidak dapat diwujudkan secara nyata. Fasilitas yang seharusnya dimiliki siswa di pedalaman pun masih sangat terbatas. 

"Hanya beberapa sekolah di kabupaten dan kota yang telah menerapkannya, sedangkan di pedalaman, situasinya jauh dari memadai, dinas pendidikan harus menangani masalah ini," jelasnya.

Tidak hanya itu, perhatian kesejahteraan guru dan tenaga juga menjadi penting bagi Wakil Ketua Bapemperda DPRD Kaltim itu. Saat ini, kesejahteraan mereka masih terkonsentrasi di daerah perkotaan dan ibu kota kabupaten, menyebabkan ketidakmerataan yang perlu segera diatasi.

"Mohon maaf, guru dan tenaga pendidik di Kaltim, kalau konteks pemerataan, sampai sekarang belum merata untuk mereka yang ada di pedalaman. Masih terkonsentrasi di daerah perkotaan atau ibu kota kabupaten," sambungnya.

Hal yang perlu diperhatikan, Pendidikan itu investasi masa depan. Sehingga, semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan masa depan cerah dan terjamin bagi anak-anak Kaltim. (To/Le/Adv DPRD Kaltim).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama