Mendorong Kemandirian Ekonomi Perempuan di Kutai Kartanegara: Upaya DP3A dan Hilangnya Garis Kemiskinan


Kukar, Prediksi.co.id- Pemberdayaan perempuan dan kemandirian ekonomi merupakan salah satu program utama yang digencarkan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Efektivitas program ini terletak pada kesadaran bahwa apabila perempuan mandiri secara ekonomi, mereka tidak hanya mampu memberdayakan keluarga mereka sendiri, tetapi juga memiliki kapasitas untuk menekan angka kemiskinan di masyarakat.


Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender, Perlindungan Perempuan, dan Pemberdayaan Sosial serta Ekonomi Gender Anak (Kabid PUG, PP, PSDGA) DP3A Kukar, Chalimatus Sa’diah, menjelaskan bahwa dalam upaya mewujudkan perempuan yang mandiri secara ekonomi, pihaknya tengah membangun sinergi dan kerja sama strategis dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di wilayah Kukar. Beberapa OPD yang diajak berkolaborasi termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Koperasi dan UKM, serta Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker).


"Tiga OPD ini sudah memiliki jaringan yang luas dan kelompok usaha perempuan yang bisa diberdayakan melalui berbagai jenis kolaborasi," ungkap Chalimatus Sa’diah, yang lebih akrab disapa Diyu, dalam wawancara yang berlangsung pada hari Rabu (29/5/2024).


Diyu menegaskan bahwa sinergi lintas OPD ini memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan sekaligus mengoptimalkan sektor ekonomi di Kukar serta mendukung tercapainya kemandirian perempuan. Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah data yang konkret dan akurat yang dapat membantu DP3A dalam mengoptimalkan pelaksanaan berbagai program pemberdayaan, mulai dari pelatihan keterampilan hingga penguatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).


Dalam pelatihan keterampilan, DP3A Kukar berfokus pada berbagai bidang yang memiliki permintaan pasar yang tinggi, seperti kerajinan tangan, industri kreatif, kuliner, dan teknologi informasi. Kerja sama dengan Disperindag, misalnya, memungkinkan perempuan untuk memasarkan produk mereka melalui pameran trade fair serta pasar modern dan digital, di mana keberagaman produk lokal dapat ditampilkan kepada pasar yang lebih luas, tidak terbatas hanya pada wilayah Kukar.


Sementara itu, dengan Dinas Koperasi dan UKM, DP3A mendorong pembentukan dan penguatan koperasi perempuan yang bisa mendukung akses modal serta pelatihan manajemen usaha. Koperasi ini juga menjadi sarana bagi perempuan untuk membangun jaringan bisnis yang bisa saling mendukung.


Kolaborasi dengan Distransnaker turut memainkan peran yang tidak kalah penting. Melalui pelatihan tenaga kerja, perempuan diperkenalkan pada keterampilan yang dibutuhkan dalam berbagai sektor industri, seperti manufaktur, jasa, dan sektor formal lainnya. Dengan meningkatnya keterampilan, perempuan akan memiliki daya saing tinggi dan peluang kerja yang lebih baik.


Selain program pelatihan, DP3A juga berfokus pada penguatan UKM yang dikelola oleh perempuan. Hal ini dikarenakan UKM dianggap sebagai tulang punggung perekonomian daerah, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru. Melalui dukungan teknis dan finansial, perempuan didorong untuk menjadi pelaku usaha yang inovatif dan berdaya saing.


Tidak hanya pelatihan dan penguatan UKM, DP3A juga memperkenalkan berbagai program lainnya seperti pendampingan hukum dan bantuan sosial bagi perempuan yang menghadapi kekerasan dalam rumah tangga atau diskriminasi gender. Dengan pendekatan holistik ini, diharapkan perempuan di Kukar tidak hanya mandiri secara ekonomi tetapi juga mampu berdiri tegak melawan segala bentuk ketidakadilan.


Dukungannya yang komprehensif ini tentu saja membutuhkan monitoring yang ketat dan evaluasi berkelanjutan. Pihak DP3A bersama OPD yang berkolaborasi rutin mengadakan pertemuan untuk memantau perkembangan dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program. Hasil yang sudah dicapai juga dicatat dan dianalisis untuk menjadi bahan evaluasi di masa mendatang.


Pada akhirnya, program pemberdayaan ekonomi perempuan oleh DP3A Kukar ini memiliki dampak yang sangat luas. Dengan terciptanya kemandirian ekonomi di kalangan perempuan, tentunya akan terwujud keluarga yang lebih sejahtera serta masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif. Melalui kerja sama lintas OPD dan strategi pemberdayaan yang holistik, Kabupaten Kutai Kartanegara berpotensi menjadi contoh sukses dalam upaya pemberdayaan perempuan dan pengentasan kemiskinan di seluruh Indonesia.


Inisiatif-inisiatif seperti ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan penuh dari berbagai pihak dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan potensi perempuan. Dengan semangat kerja sama dan sinergi yang tinggi, bukan tidak mungkin harapan untuk mencapai generasi perempuan yang mandiri dan berdaya dapat terwujud di masa yang akan datang. (Adv Diskominfo Kukar/Di/Le)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama