Ketua DPRD Kaltim Minta Pemprov Tutup Aktivitas Lalu Lintas Jembatan Mahakam I Secara Total

Teks foto : Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud (istimewa).

SAMARINDA - Pasca penabrakan jembatan Mahakam I yang kedua kali nya di tahun 2025 ini, Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud meminta pemerintah untuk segera melakukan penutupan penggolongan alur lalu lintas sungai. 

Upaya ini sebagai jaminan kepada masyarakat agar tidak khawatir saat melintas di Jembatan Mahakam I pasca penabrakan kapal ponton bermuatan batu bara beberapa waktu lalu. Hasanuddin pun meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk segera melakukan penutupan secara ketat dan tidak hanya pada saat investasi saja. 

“Menurut saya yang harus ditutup itu bukan diatas, melainkan di bawah, karena eksistensinya selalu berulang di bawah, kalau ditutup hanya saat investasi lalu dibuka lagi ya tidak akan menyelesaikan masalah,” tegasnya, Rabu (30/4/2025).

Pasalnya, kejadian penabrakan jembatan ini bukan kali pertama, penabrakan terakhir yaitu Sabtu (26/4/2025) lalu pun menyebabkan pilar di bagian 4 mengalami kerusakan struktur. Menurutnya hal ini tidak bisa dianggap sepele. 

Bahkan, jembatan Mahakam I sudah kedua kalinya ditabrak pada tahun 2025 ini dan menyebabkan pilar ke tiga mengalami kerusakan yang cukup parah. Terlebih, Penabrakan yang pertama di tahun 2025 ini dilakukan oleh ponton bermuat kayu yang mengakibatkan pergeseran sambung siar muai.

“Kita khawatir jembatan ini miring atau bahkan runtuh. Kalau sampai terjadi masyarakat yang dirugikan dan siapa yang mau bertanggung jawab?,” tanya dia.

Kejadian ini dikhawatirkan adanya dugaan pelanggaran lalu lintas sungai yang dilakukan oleh pihak kapal. Mengingat, kejadian penabrakan tersebut terjadi pada pukul 23.00 Wita. Terbilang jauh dari jam pandu resmi yang ditetapkan oleh otoritas pelabuhan.

“Artinya pengolongan kapal ini secara diam-diam. Tidak mungkin berani kalau tidak ada yang bermain mata. Ini harus dibongkar,” tegasnya. (Adv/Rk/Le).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama