Efisiensi Anggaran Berdampak Luas, Ketua DPRD Kaltim: Pendapatan Daerah Tergerus, Hotel Lesu

Teks foto : Ketua DPRD Kalim, Hasanuddin Mas’ud (istimewa).

SAMARINDA – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mulai menunjukkan dampak serius di berbagai sektor, termasuk ekonomi daerah. Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas’ud, menyoroti efek domino yang timbul, mulai dari lesunya industri perhotelan hingga turunnya penerimaan daerah.

Menurut Hasanuddin—yang akrab disapa Hamas—larangan pelaksanaan kegiatan pemerintahan di hotel dan pembatasan kunjungan dinas dari luar daerah membuat perputaran ekonomi lokal terganggu. Ia menyebut, aktivitas seperti rapat dan sosialisasi kini lebih banyak dialihkan ke gedung-gedung milik pemerintah.

“Biasanya banyak kegiatan pemerintah dan DPRD yang digelar di hotel. Tapi sekarang semua diarahkan ke fasilitas internal, seperti aula dinas atau Lamin Etam di Kantor Gubernur,” ujarnya, Senin (25/5/2025).

Dampaknya, kata Hamas, tidak hanya dirasakan oleh pelaku usaha hotel, tetapi juga merembet ke sektor jasa lain dan berkontribusi pada turunnya pendapatan asli daerah (PAD). Ia menambahkan, kunjungan dari instansi luar Kaltim yang biasanya memicu perputaran ekonomi juga ikut merosot.

Ia juga mengungkapkan bahwa proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim tahun 2026 yang semula diperkirakan mencapai Rp21 triliun, kini hanya berada di angka Rp18,5 triliun. Penurunan tersebut, menurutnya, merupakan akumulasi dari kebijakan efisiensi ditambah situasi ekonomi global.

“Kondisi geopolitik dan pembatasan pangan dari negara eksportir juga ikut menekan kita. Ini kombinasi dari faktor internal dan eksternal,” terangnya.

Meski begitu, Hamas berharap kebijakan efisiensi ini bersifat sementara dan tidak berlangsung berkepanjangan. Ia optimistis perekonomian Kaltim bisa kembali pulih jika kondisi global membaik dan ruang fiskal daerah kembali longgar.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat semuanya berangsur normal, agar ekonomi lokal bisa bergerak lagi dan tidak ada sektor yang makin terdampak,” tutupnya. (Adv/rk/le).


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama