Teks foto : Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H Baba (rk).
SAMARINDA - Kondisi fisik SMAN 14 Samarinda menuai perhatian serius dari Komisi IV DPRD Kalimantan Timur. Dalam kunjungan lapangan yang dilakukan pada Senin (26/5/2025), para anggota dewan mendapati kerusakan parah pada sejumlah bangunan sekolah yang dinilai membahayakan keselamatan siswa dan guru.
Ketua Komisi IV, H. Baba, yang memimpin langsung inspeksi tersebut, menyampaikan keprihatinannya atas buruknya infrastruktur sekolah. Bersama anggota komisi lainnya, yakni Agus Aras dan Agusriansyah Ridwan, ia menilai situasi ini tidak bisa ditoleransi.
“Bangunan yang tidak layak pakai bukan hanya soal kenyamanan belajar. Ini soal keamanan anak-anak. Tidak bisa kita biarkan mereka belajar dalam kondisi seperti ini,” kata Baba usai peninjauan.
Sejumlah ruang kelas dilaporkan mengalami keretakan pada dinding dan langit-langit, dengan beberapa atap sudah dalam kondisi rapuh. Selain itu, fasilitas pendukung seperti toilet dan saluran air pun rusak dan tak berfungsi optimal.
Agusriansyah Ridwan menyampaikan keheranannya bahwa sekolah di kawasan kota besar seperti Samarinda masih mengalami persoalan mendasar seperti ini. Ia menilai perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap pemerataan pembangunan sektor pendidikan.
“Ini bukan sekolah di pelosok. Letaknya di jantung kota. Jika sekolah seperti ini saja luput dari perhatian, bagaimana dengan yang di daerah terpencil?” kritiknya.
Komisi IV DPRD Kaltim memastikan akan mengangkat persoalan ini ke forum resmi dewan dan mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim segera mengambil langkah perbaikan. Menurut mereka, alokasi anggaran untuk infrastruktur pendidikan harus menjadi prioritas dalam pembahasan APBD Perubahan 2025 maupun APBD 2026.
“Keselamatan dan kenyamanan belajar harus dijamin. Pemerintah tidak boleh abai. Kami akan kawal ini sampai ada tindakan nyata,” pungkas H. Baba. (Adv/rk/le).
Posting Komentar