Teks foto : Suasana Sekretariat DPRD Kaltim rapat menyambut Iduladha (istimewa).
SAMARINDA - Menjelang Idul Adha, Sekretariat DPRD Kalimantan Timur menunjukkan bahwa kinerja birokrasi tidak melulu soal serapan anggaran atau capaian angka. Di bawah kepemimpinan Norhayati Usman, lembaga ini mulai meneguhkan pendekatan kerja yang lebih humanis, menggabungkan evaluasi kinerja dengan penguatan nilai kebersamaan dan empati sosial.
Dalam sebuah pertemuan internal yang melibatkan jajaran struktural dan fungsional, Norhayati menggarisbawahi pentingnya menyeimbangkan target kerja dengan pembangunan karakter organisasi. Evaluasi pelaksanaan anggaran tetap menjadi sorotan, namun tidak berdiri sendiri. Menurutnya, keberhasilan meraih posisi ke-8 dari 44 OPD Pemprov Kaltim dalam capaian serapan anggaran adalah buah kerja kolektif yang perlu dijaga ritmenya.
“Capaian itu tentu membanggakan, tapi lebih penting dari itu adalah bagaimana kita menjaga semangat kerja yang kolaboratif dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya, Jumat (16/5/2025).
Namun, fokus Norhayati tak berhenti pada aspek teknokratis. Ia juga mendorong agar momen Idul Adha dijadikan ruang untuk memperkuat solidaritas antarpegawai. Menurutnya, kegiatan keagamaan bukan hanya agenda seremonial tahunan, melainkan peluang menanamkan nilai sosial yang memperkuat kebersamaan dan rasa tanggung jawab bersama.
“Idul Adha adalah refleksi tentang berbagi. Di lingkup kerja, ini bisa jadi momen memperkuat empati dan gotong royong nilai-nilai yang semestinya hidup dalam setiap struktur birokrasi,” tambahnya.
Rapat tersebut juga membahas pembagian peran pegawai dalam penyelenggaraan kegiatan sosial dan kurban, yang dirancang inklusif dan terbuka untuk partisipasi semua elemen sekretariat. Harapannya, kegiatan tersebut tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga membawa makna bagi penerima manfaat dan membentuk iklim kerja yang lebih solid.
Di tengah tantangan birokrasi yang kerap identik dengan formalisme dan target administratif, pendekatan yang diusung Norhayati menjadi penyegar. Ia membangun arah kebijakan yang menyeimbangkan antara akuntabilitas kerja dan kedekatan emosional antarpegawai.
Dengan merawat semangat gotong royong dan memperkuat rasa kolektif, Sekretariat DPRD Kaltim perlahan membentuk budaya kerja yang tidak hanya efisien, tetapi juga berjiwa sosial, sebuah model organisasi yang tak kehilangan sisi manusianya di tengah tuntutan kinerja. (Adv/rk/le).
Posting Komentar