SAMARINDA, Prediksi.co.id— Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan langkah antisipatif terhadap potensi krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan menemui perwakilan Pertamina di Kota Tepian, Jumat (23/5/2025). Pertemuan itu merupakan bentuk inisiatif menyusul insiden kelangkaan BBM yang sebelumnya terjadi di Balikpapan.
Meski bukan forum resmi, pertemuan ini diakui Andi Harun sebagai ajang diskusi santai atau “ngobrol santai” guna mencari solusi konkret untuk menjaga stabilitas pasokan BBM di Samarinda. "Utamanya itu tidak ada rapat, ngobrol santai untuk antisipasi supaya tidak terjadi situasi seperti di tempat lain, kelangkaan apalagi kekosongan," ujar Andi Harun.
Dalam kesempatan tersebut, Andi juga mengecek data ketersediaan BBM secara langsung dan memastikan bahwa stok di Samarinda masih aman dan terkendali.
Sistem Barcode BBM Subsidi Dinilai Rawan Disalahgunakan
Andi Harun mengungkapkan bahwa dirinya turut membahas permasalahan dalam penerapan sistem barcode yang digunakan untuk distribusi BBM subsidi di SPBU. Berdasarkan hasil pemantauan dan laporan masyarakat, sistem barcode ini justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum nakal.
“Sistem ini bagus, tapi ada oknum yang jahil memanfaatkan celah kekurangan barcode. Sehingga satu mobil pengisian bisa isi di satu SPBU sampai 3-4 kali,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar fasilitas pengendali dan pengawasan di SPBU, terutama CCTV, harus diperbanyak dan diperketat.
Saat ini terdapat 30 SPBU di Samarinda. Dari jumlah tersebut, baru 28 SPBU yang dilengkapi CCTV, sedangkan 2 lainnya belum memiliki pengawasan serupa. Wali Kota menegaskan pentingnya keseriusan dalam mengatasi praktik penyelewengan distribusi BBM agar subsidi tepat sasaran.
"Kita berharap, itu [CCTV] menjadi syarat mutlak agar pengawasan bisa maksimal. Kalau masih ada celah, maka akan dimanfaatkan oknum," tegas Andi Harun.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam memastikan distribusi energi berjalan adil, merata, dan bebas dari penyimpangan. (Adv/Di/Le).
Posting Komentar