Fraksi PKB Desak Penurunan Kemiskinan Lebih Ambisius dalam RPJMD Kaltim

Teks foto : Anggota Fraksi PKB, Sulasih (istimewa).

SAMARINDA, Prediksi.co.id - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kalimantan Timur mendorong agar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 tidak hanya bersifat normatif, tetapi benar-benar menjadi instrumen transformasi sosial dan ekonomi yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Dalam Rapat Paripurna ke-16 DPRD Kaltim, Senin (2/6/2025), anggota Fraksi PKB, Sulasih, menyampaikan bahwa pemerintah harus menyusun kebijakan yang terstruktur dan sistematis untuk mengatasi enam masalah utama pembangunan daerah sebagaimana dipaparkan Gubernur Kaltim.

“Kami meminta agar kebijakan yang disusun dalam RPJMD benar-benar berpihak kepada masyarakat, bukan sekadar normatif di atas kertas. Harus ada langkah nyata dan terukur,” tegas Sulasih.

Salah satu fokus utama Fraksi PKB adalah penurunan angka kemiskinan. Dalam dokumen RPJMD, pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan turun menjadi 1,75 hingga 2,37 persen pada tahun 2030. Namun, target ini dinilai terlalu konservatif.

“Kami harap target kemiskinan bisa ditekan hingga di bawah 1 persen pada tahun 2030. Karena ini menyangkut kehidupan masyarakat secara langsung,” ujarnya.

Menurut Fraksi PKB, pengurangan angka kemiskinan tidak cukup hanya dengan program berskala kecil atau simbolis. Harus ada program lintas sektor yang terintegrasi, melibatkan perangkat daerah, dukungan legislatif, serta peran aktif dunia usaha.

Fraksi PKB menekankan bahwa pembangunan Kaltim tidak boleh terjebak dalam rutinitas birokrasi. RPJMD harus dirancang sebagai peta jalan pembangunan yang berpihak pada rakyat kecil, dan dijalankan dengan komitmen yang tinggi.

“Fraksi kami akan memberikan masukan secara aktif dan kritis, agar dokumen RPJMD ini tidak hanya menjadi rencana lima tahunan, tetapi juga alat transformasi sosial dan ekonomi yang nyata,” tutupnya.

Dengan komitmen itu, Fraksi PKB menyatakan siap mengawal pembahasan RPJMD hingga dokumen final yang dihasilkan benar-benar menjawab kebutuhan riil masyarakat Kaltim. (Adv/Rk/Le).