Guntur Desak Skema Anggaran Berbasis Geografis: Kukar Hulu Jangan Lagi Ditinggal

Teks foto: Anggota DPRD Kaltim Dapil Kukar, Guntur (istimewa)


SAMARINDA - Legislator Kalimantan Timur, Guntur, menyerukan perubahan pola distribusi anggaran pembangunan provinsi agar tidak lagi hanya berpijak pada kuantitas penduduk. Menurutnya, wilayah dengan tantangan geografis berat seperti Kutai Kartanegara (Kukar) bagian hulu justru memerlukan porsi anggaran yang lebih afirmatif.


“Kita harus berani ubah pendekatan. Jangan terus pakai logika jumlah penduduk sebagai acuan utama. Daerah yang jauh, sulit akses, dan tertinggal infrastruktur harus jadi prioritas,” tegas Guntur, Rabu (25/6/2025).


Ia mencontohkan kondisi jalan menuju Kecamatan Tabang yang hingga kini masih sulit dilalui, dengan waktu tempuh darat bisa mencapai 8–9 jam dari Samarinda. Kondisi ini, menurutnya, menggambarkan ketimpangan pembangunan yang tak kunjung terselesaikan.


“Kalau untuk ke pusat kecamatan saja butuh seharian, bagaimana pelayanan publik bisa optimal? Ini bukan lagi soal angka statistik, tapi soal keadilan akses,” ujarnya.


Guntur menyampaikan bahwa Kukar merupakan salah satu kabupaten terluas di Kalimantan Timur dan memiliki peran vital dalam kontribusi ekonomi, terutama dari sektor tambang dan perkebunan. Namun justru sebagian wilayahnya, terutama di kawasan hulu, masih minim infrastruktur dasar.


“Pemerintah harus mulai anggap ini sebagai wilayah strategis, bukan sekadar pinggiran. Jalur distribusi ekonomi kita tergantung konektivitas. Kalau jalannya rusak, distribusi barang, logistik, sampai pelayanan kesehatan akan terganggu,” katanya.


Ia mendesak Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan jajaran eksekutif provinsi untuk menyusun skema penganggaran berbasis tantangan wilayah, bukan semata populasi. Menurutnya, keadilan anggaran berarti memberi lebih kepada yang paling tertinggal, bukan membagi sama rata.


“Kalau kita mau bicara pembangunan berkeadilan, maka Kukar bagian hulu harus dapat afirmasi. Jangan cuma daerah padat penduduk yang dilayani,” tandasnya.


Guntur juga menyinggung pentingnya keberlanjutan pembangunan jalan yang saat ini mulai dilakukan melalui semenisasi. Ia berharap proyek itu tidak berhenti di tengah jalan karena keterbatasan anggaran.


“Kalau sudah dibangun, jangan ditinggal separuh jalan. Percuma kalau hanya sebagian yang tersambung. Warga butuh akses penuh,” tutupnya. (Adv/rk/le)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama