Samarinda Mantapkan Diri Menuju Kota Layak Anak Kategori Utama


SAMARINDA, Prediksi.co.id– Wali Kota Samarinda, Andi Harun, kembali menegaskan komitmen Pemerintah Kota dalam menciptakan kota yang benar-benar layak untuk tumbuh kembang anak. Komitmen ini disampaikan dalam kegiatan Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2025 yang digelar secara daring dari Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda, Senin (16/6/2025).

Verifikasi ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nanang A. Rachman.

"Anak-anak bukan hanya harus dilindungi, tapi juga harus dilibatkan dalam proses pembangunan. Mereka adalah pelopor dan pelapor masa depan kita," tegas Andi Harun.

Ia menyampaikan bahwa Samarinda saat ini berada pada jalur yang tepat untuk meraih predikat Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama. Berdasarkan evaluasi mandiri, Samarinda mencatat nilai 928,3 poin. Sedangkan hasil verifikasi administrasi dari provinsi menunjukkan skor sebesar 846,37 poin.

“Kota Samarinda menunjukkan capaian signifikan di berbagai klaster, termasuk hak sipil, dengan persentase anak pemilik Kartu Identitas Anak (KIA) yang kini mencapai 61,42%,” jelasnya.

Verifikasi ini merupakan tindak lanjut dari surat resmi Kementerian PPPA dan Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kalimantan Timur. Samarinda sendiri menjadi kota terakhir yang diverifikasi dalam evaluasi se-Kalimantan Timur, dengan 14 lokus penilaian meliputi lima klaster utama, yaitu hak sipil, kesehatan, pendidikan, hingga perlindungan khusus.

Dalam keterangannya, Andi Harun juga menyebut bahwa Forum Anak Samarinda aktif dalam berbagai ruang partisipasi publik. Selain itu, ruang terbuka hijau seperti Teras Samarinda juga dirancang agar ramah anak.

Sementara di sektor kesehatan, cakupan persalinan di fasilitas kesehatan mencapai 92,47%, dan 96% puskesmas di Samarinda telah berstatus akreditasi paripurna. Di bidang pendidikan, mayoritas sekolah dari jenjang dasar hingga menengah telah menerapkan konsep Sekolah Ramah Anak.

Untuk klaster perlindungan khusus, UPTD PPA Samarinda tercatat menangani 160 kasus kekerasan terhadap anak. Pemkot juga terus mendorong program pemulihan sosial bagi anak penyintas narkotika (NAPZA) serta anak dengan disabilitas.

“Kami tidak hanya membangun kota yang nyaman, tapi juga kota yang peduli dan berpihak pada anak,” tutup Andi Harun. (Adv/Di/Le).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama