Teks foto : Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis (istimewa).
SAMARINDA - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menegaskan bahwa proses seleksi direksi baru Perusahaan Daerah (Perusda) milik Pemerintah Provinsi Kaltim harus menjadi momentum perbaikan menyeluruh terhadap kinerja badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut. Ia menilai, selama ini kontribusi Perusda terhadap pendapatan asli daerah (PAD) masih jauh dari optimal.
“Perusda ini seharusnya bisa jadi salah satu sumber PAD, bukan sekadar menghabiskan penyertaan modal. Harapan saya besar agar kinerja Perusda ke depan tidak stagnan,” ujar Ananda usai rapat pembahasan, Selasa (15/7/2025).
Dalam proses seleksi kali ini, muncul sejumlah nama kandidat, termasuk mantan Dirut Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara, yang sebelumnya juga pernah terlibat dalam pengelolaan Perusda di Bali.
Menanggapi hal tersebut, Ananda menegaskan pentingnya memilih sosok yang visioner, memiliki integritas, serta memiliki jaringan bisnis yang luas.
“Jangan terus-menerus memakai nama-nama lama yang tidak membawa pembaruan. Kalau targetnya kecil dan kerjanya hanya mengejar bunga, ya hasilnya akan begitu-begitu saja,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Ananda juga meminta tim seleksi (timsel) agar benar-benar mengevaluasi kapasitas kepemimpinan dan rekam jejak para kandidat, bukan hanya menilai dari sisi administratif. Menurutnya, visi bisnis yang kuat dan keberanian membangun strategi inovatif menjadi kunci utama dalam memilih calon direksi.
“Jangan cuma lihat pengalaman, tapi juga nilai visinya. Timsel harus lebih selektif dan berani memilih yang terbaik,” lanjutnya.
Lebih jauh, Ananda turut menyoroti pola ketergantungan Perusda terhadap suntikan dana pemerintah yang dinilainya tidak sehat dan tidak berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa BUMD harus mampu mandiri dan mengambil peran lebih besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Perusda jangan terus-menerus hidup dari suntikan dana pemerintah. Mereka harus bisa jadi sumber PAD, bukan malah jadi beban,” pungkasnya. (Adv/Rk/Le).
Posting Komentar