Teks foto : Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud (istimewa).
SAMARINDA - Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Ma’sud, menyoroti kesenjangan pendidikan yang masih terjadi di berbagai daerah, khususnya di wilayah pelosok dan perbatasan. Ia menilai kondisi ini memerlukan perhatian serius karena menyangkut masa depan generasi muda Kaltim.
“Bayangkan, masih ada anak-anak yang harus belajar lesehan dengan jumlah guru yang bisa dihitung jari. Ini bukan sekadar persoalan teknis, tapi sudah menyangkut masa depan generasi daerah,” tegas Hasanuddin, Kamis (17/7/2025).
Menurutnya, anggaran daerah seharusnya berpihak secara nyata pada sektor pendidikan. Hasanuddin mendorong agar APBD Kaltim difokuskan lebih kuat untuk membenahi infrastruktur sekolah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama di daerah tertinggal.
Hasanuddin juga mengungkapkan fakta bahwa masih banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas dasar, seperti laboratorium, pusat pembelajaran digital, dan ruang belajar yang layak. Ketimpangan ini berdampak langsung pada penerapan kurikulum di sekolah.
“Kurikulum mungkin terlihat bagus di atas kertas, tapi di lapangan? Banyak sekolah yang belum siap menjalankannya karena keterbatasan fasilitas dan tenaga pendidik,” jelasnya.
Untuk itu, ia mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim segera melakukan pemetaan kebutuhan pendidikan secara detail dan terarah. Hasanuddin menegaskan bahwa Kaltim memiliki kemampuan fiskal untuk memperbaiki kondisi tersebut, asalkan kebijakan anggaran disusun dengan prioritas yang jelas.
“Pendidikan itu solusi jangka panjang untuk memutus rantai kemiskinan dan ketertinggalan. Tapi itu hanya bisa terwujud kalau kita punya kemauan kuat, bukan hanya anggaran,” ujarnya.
Hasanuddin juga mengingatkan bahwa memperbaiki kualitas pendidikan bukan semata tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. (Adv/Rk/Le).
Posting Komentar