Teks foto : Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Guntur (istimewa).
SAMARINDA - DPRD Kalimantan Timur memberikan dukungan penuh terhadap program “Terima Kaseh Guru Ngaji Ku” yang diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Program ini dinilai menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran guru ngaji dan pendidik keagamaan sebagai pilar pembinaan karakter dan moral masyarakat.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Guntur, menegaskan bahwa insentif dan penghargaan bagi guru ngaji bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga investasi jangka panjang untuk membangun sumber daya manusia (SDM) unggul dan religius.
“Guru ngaji adalah garda terdepan dalam menjaga moralitas dan spiritualitas masyarakat. Insentif ini adalah bentuk penghormatan atas dedikasi mereka, yang selama ini bekerja dalam diam,” ujar Guntur.
Menurutnya, peran guru ngaji, imam, khatib, dan marbut sangat krusial, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang kian mengikis nilai-nilai kebajikan. Guntur menyoroti bahwa di balik berbagai prestasi generasi muda, seperti keberhasilan menjuarai Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), ada peran besar guru ngaji yang sering kali luput dari perhatian publik.
Program “Terima Kaseh Guru Ngaji Ku” juga menyediakan fasilitas umrah gratis bagi guru ngaji terpilih. Guntur menilai hal ini bukan sekadar simbol penghargaan, melainkan bentuk keberpihakan nyata pemerintah terhadap mereka yang telah mendedikasikan hidup untuk membimbing masyarakat.
Selain itu, ia mendorong Gerakan Etam Mengaji Al-Qur’an (GEMA) agar terus dilanjutkan dan diperluas cakupannya. Menurutnya, gerakan ini menjadi jembatan strategis untuk meningkatkan literasi Al-Qur’an dan memastikan tradisi belajar agama tetap hidup di tengah derasnya perkembangan teknologi digital.
“GEMA harus menjadi ruang pembinaan berkelanjutan bagi qari, hafiz, dan generasi muda agar tradisi belajar Al-Qur’an tidak terkikis oleh arus digitalisasi,” jelasnya.
Politikus asal daerah pemilihan Kukar itu menekankan pentingnya menempatkan nilai-nilai religius sebagai pondasi pembangunan daerah. Ia menilai, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari kemajuan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari pembinaan rohani dan karakter masyarakat.
“Pembangunan harus seimbang antara aspek fisik dan spiritual. Kukar membutuhkan SDM yang tidak hanya cerdas, tapi juga berakhlak,” tegas Guntur.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin atas komitmen mereka dalam mengembangkan program-program berbasis keagamaan. Guntur berharap dukungan terhadap guru ngaji dapat terus diperkuat dan diperluas, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Program ini membuktikan bahwa pembangunan bisa menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat: kesejahteraan lahir dan batin,” pungkasnya. (Adv/Rk/Le).
Posting Komentar