Teks foto : Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi (istimewa).
SAMARINDA - Perpanjangan durasi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dari tiga menjadi lima hari oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendapat sorotan dari Komisi IV DPRD Kalimantan Timur. DPRD menekankan agar kebijakan ini tidak hanya menambah waktu kegiatan, tetapi juga memastikan perlindungan siswa dari praktik kekerasan dan perpeloncoan.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Muhammad Darlis Pattalongi, menegaskan bahwa penambahan hari MPLS harus dimanfaatkan sebagai momen penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan sehat.
“Kita tidak ingin lima hari MPLS justru membuka ruang terjadinya praktik perpeloncoan. Sekolah harus menjamin tidak ada kekerasan yang dibungkus dengan alasan tradisi senioritas,” tegas Darlis, Jumat (25/7/2025).
Menurutnya, pemerintah, sekolah, dan orang tua harus bekerja sama melakukan pengawasan terhadap seluruh rangkaian kegiatan MPLS. Hal ini penting agar tujuan awal kebijakan, yakni memberikan pengalaman awal yang positif bagi peserta didik baru, bisa tercapai.
Darlis juga menyoroti masih adanya praktik-praktik yang justru membuat MPLS kehilangan makna. Ia menegaskan bahwa lima hari MPLS tidak boleh diisi dengan kegiatan seremonial berlebihan, melainkan diarahkan untuk pembinaan karakter, penguatan mental, dan pengenalan nilai-nilai kebersamaan.
“Anak-anak harus merasa diterima dan aman sejak hari pertama sekolah. Jangan sampai MPLS menjadi momok karena adanya kekerasan. Pendidikan karakter harus menjadi fokus utama,” ujarnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, peran orang tua juga sangat penting dalam mendukung kebijakan ini. Menurutnya, pendidikan karakter tidak bisa hanya dibebankan pada sekolah. Sinergi antara keluarga, sekolah, dan pemerintah adalah kunci untuk memastikan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang baik.
Darlis berharap perpanjangan MPLS bisa menjadi momentum perubahan menuju pendidikan yang lebih berorientasi pada karakter dan keselamatan peserta didik. Ia meminta seluruh pihak serius mengawal kebijakan ini agar benar-benar berdampak positif.
“MPLS harus menjadi awal yang menyenangkan, bukan menakutkan. Dari sini kita membangun generasi yang kuat, cerdas, dan berkarakter,” pungkasnya. (Adv/Rk/Le).
Posting Komentar