Teks foto : Ketua Pansus LKPj Gubernur Kaltim, Agus Suwandi (rk).
SAMARINDA – Ketua Panitia Khusus (Pansus) LKPj Gubernur Kaltim, Agus Suwandi, menegaskan pentingnya optimalisasi pemanfaatan aset dan fasilitas publik, khususnya di sektor olahraga, yang telah direvitalisasi dengan anggaran besar daerah. Ia menilai, pembangunan infrastruktur tak boleh berhenti pada selesainya proses fisik, tetapi harus diikuti dengan pemanfaatan maksimal untuk masyarakat.
“Kita tidak ingin proyek-proyek ini hanya menjadi bangunan mati. Pemerintah daerah harus memastikan fasilitas tersebut hidup, aktif, dan memberikan manfaat nyata,” tegas Agus saat meninjau sejumlah aset di bawah kewenangan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim.
Salah satu sorotan utama Pansus adalah Stadion Kadrie Oening di Sempaja, yang telah direnovasi dengan anggaran hampir Rp10 miliar. Agus menyayangkan jika stadion sebesar itu tidak dimaksimalkan penggunaannya, padahal memiliki potensi besar sebagai pusat kegiatan olahraga dan ruang interaksi sosial bagi masyarakat.
“Kalau dibiarkan kosong, ya sia-sia saja uang yang sudah digelontorkan. Fasilitas seperti ini sangat dibutuhkan warga, apalagi anak-anak muda yang butuh ruang untuk beraktivitas positif,” ujarnya.
Selain itu, Agus juga mendorong peningkatan pola pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di lingkungan Dispora menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Menurutnya, dengan status BLUD, pengelolaan aset publik bisa lebih fleksibel, profesional, dan mandiri, termasuk membuka peluang kerja sama dengan pihak ketiga.
“Proses birokrasi yang panjang sering membuat pengelolaan aset lambat. Kalau dikelola dengan pola BLUD atau kemitraan, pemanfaatannya bisa lebih gesit, inovatif, dan tepat sasaran,” jelasnya.
Agus menegaskan, Pansus LKPj akan terus mendorong Pemprov Kaltim agar setiap aset publik yang sudah dibangun atau direvitalisasi benar-benar memberi dampak langsung bagi masyarakat dan tidak menjadi beban anggaran di masa depan. (Adv/Rk/Le).
Posting Komentar