Teks foto : Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim, Salehuddin (istimewa).
SAMARINDA - Agenda Job Fair 2025 yang digelar Pemkab Kutai Kartanegara mendapat sorotan positif dari anggota DPRD Kalimantan Timur, H. Salehuddin. Ia menyebut kegiatan ini sebagai titik awal memperbaiki ekosistem ketenagakerjaan lokal yang selama ini dinilainya belum sepenuhnya berpihak pada tenaga kerja asal daerah.
Acara yang berlangsung selama dua hari, 2–3 Juli 2025 di Gedung Bela Diri Aji Imbut, Kecamatan Tenggarong Seberang itu diikuti 28 perusahaan lintas sektor dengan 719 posisi lowongan kerja yang ditawarkan. Namun, Salehuddin menegaskan bahwa tantangan sesungguhnya bukan hanya soal jumlah lowongan, tetapi pada kesiapan SDM Kukar dalam menjawab kebutuhan industri.
“Banyak lulusan kita yang masih belum nyambung dengan kebutuhan lapangan. Ini bukan hanya soal ijazah, tapi kemampuan teknis dan sertifikasi yang relevan dengan dunia kerja,” kata politisi Golkar dari Dapil Kukar ini, Rabu (2/7/2025).
Ia menilai langkah Pemkab Kukar layak diapresiasi, namun belum cukup. Menurutnya, perlu ada kesinambungan antara dunia pendidikan, pelatihan vokasi, dan dunia usaha. Ia menyoroti rendahnya angka penyerapan tenaga kerja lokal oleh perusahaan-perusahaan yang justru beroperasi di wilayah Kukar.
“Sering kali tenaga kerja lokal tidak diprioritaskan. Kenapa? Karena SDM kita belum sesuai standar yang diinginkan industri. Ini jadi PR besar pemerintah daerah,” ujarnya.
Salehuddin juga mendorong agar program pelatihan kerja dan magang tidak hanya menyasar lulusan, tetapi dimulai sejak jenjang SMA dan SMK. Menurutnya, model pelatihan seperti itu lazim diterapkan di negara maju dan mampu mempersingkat masa transisi dari pendidikan ke dunia kerja.
“Mahasiswa atau pelajar seharusnya sudah bisa dapat akses ke pelatihan industri, tidak perlu menunggu sampai lulus baru mencari kerja,” tegasnya.
Ia pun menambahkan bahwa pola kemitraan antara pemerintah dan dunia usaha dalam kegiatan seperti job fair ini harus dibangun secara reguler, bukan musiman. “Kalau ini jadi ekosistem, maka kita sedang membentuk peradaban baru dalam sektor ketenagakerjaan yang lebih adil dan adaptif,” tutupnya.
Sebagai informasi, peserta Job Fair Kukar 2025 terdiri dari perusahaan sektor tambang, perkebunan, perbankan, jasa keuangan, perdagangan, dan penyedia tenaga kerja. Sementara pencari kerja yang telah mendaftar tercatat mencapai 675 orang. (Adv/rk/le).
Posting Komentar