Dari Iman Menjadi Aksi, RS Santa Elisabeth Bengalon Diresmikan

 


 

 

BENGALON, Prediksi.co.id — Suara lonceng gereja di Desa Sepaso pagi itu seolah menyambut sebuah babak baru. Di antara tepuk tangan dan doa syukur, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman meresmikan Rumah Sakit Santa Elisabeth, sebuah fasilitas kesehatan yang dibangun dari kolaborasi Yayasan Santa Elisabeth Medan dan Pemkab Kutim.

 

Bagi warga Bengalon, rumah sakit ini bukan sekadar bangunan berdinding putih, melainkan simbol perubahan—oase baru bagi mereka yang selama ini harus menempuh jarak berjam-jam demi berobat. “Ini bukan sekadar layanan medis. Ini bentuk kasih nyata bagi sesama,” kata Ardiansyah dengan nada penuh keyakinan.

 

Ia memastikan, Pemkab Kutim mengalokasikan Rp80 hingga Rp100 miliar per tahun melalui APBD untuk menjamin seluruh warga dapat mengakses layanan kesehatan tanpa hambatan biaya. “Tidak boleh ada lagi warga takut berobat,” tegasnya.

 

Direktur RS Santa Elisabeth, Suster Floresta Sitepu, menuturkan perjalanan panjang berdirinya rumah sakit ini bukan didorong modal besar, tetapi “karena iman dan semangat untuk melayani”. Ia telah 28 tahun mengabdi di bidang pastoral medis. “Yang kami bangun bukan sekadar gedung, tapi rumah kasih untuk siapa pun yang datang,” ucapnya haru.

 

Uskup Agung Samarinda, Mgr Yustinus Harjosusanto, menambahkan, keberadaan RS Santa Elisabeth adalah “perpanjangan tangan kasih Kristus” di tanah Kalimantan Timur. “Di sini, yang sakit menemukan harapan, yang rapuh menemukan kekuatan,” ujarnya.

 

Tak hanya melayani, rumah sakit ini akan berperan aktif dalam edukasi masyarakat, promosi PHBS, serta kerja sama lintas fasilitas kesehatan. Sebuah langkah kecil, namun berarti besar bagi Kutim menuju pelayanan kesehatan yang berkeadilan dan berperikemanusiaan. (Adv Prokompin Kutim/Sol/Le).

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama