Pemkab Kutim Perkuat Gerakan Genting, Sinergi Lintas Sektor Turunkan Stunting




 

SANGATTA, Prediksi.co.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melangkah serius dalam memerangi stunting. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Pemkab meluncurkan Sosialisasi Tim Pengendali Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) 2025. Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata sinergi lintas sektor menuju generasi emas Kutim bebas stunting.

 

Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, dalam arahannya menegaskan pentingnya peran seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi cerminan tata kelola pembangunan manusia. “Kami ingin seluruh perangkat daerah menjadi orang tua asuh. Tidak cukup berbicara, harus ikut turun tangan,” ujarnya tegas.

 

Gagasan Gerakan Genting sendiri merupakan inovasi daerah untuk memperkuat peran keluarga, komunitas, hingga korporasi dalam mencegah stunting. Program ini mengajak ASN, pemerintah desa, hingga perusahaan swasta mengasuh anak-anak dari keluarga berisiko stunting dengan dukungan gizi, pendidikan, dan kesehatan.

 

Mahyunadi memberi contoh PT DSN Group yang telah mendirikan Rumah Asuh Sayang Anak. Inisiatif itu bahkan mendapat apresiasi dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. “Model seperti ini perlu direplikasi agar kolaborasi makin hidup,” tambahnya.

 

Kepala DPPKB Kutim, Ahmad Junaedi, memaparkan hasil menggembirakan. Angka stunting di Kutim menurun dari 29 persen menjadi 20,6 persen, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI). “Capaian ini buah kerja kolektif, tapi perjalanan masih panjang,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, jumlah keluarga berisiko stunting juga menurun dari 19.900 menjadi 12.362. Pemerintah terus memantapkan sistem monitoring berbasis desa agar intervensi lebih tepat sasaran. Dengan penguatan Tim Genting, Kutim menargetkan angka stunting turun hingga di bawah 14 persen pada 2025. (Adv Prokompin Kutim/Sol/Le)

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama