Disperindag Kutim Optimalkan Peran Dekranasda untuk Majukan Ekonomi Kreatif Daerah

 




SANGATTA, Prediksi.co.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), menegaskan komitmen strategisnya untuk memajukan perekonomian daerah dengan fokus pada pengembangan produk-produk unggulan yang lahir dari kearifan lokal. 


Sebagai langkah konkret, Disperindag Kutim memusatkan perhatian pada pendampingan yang intensif terhadap Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), yang dianggap sebagai motor penggerak utama ekonomi kreatif di wilayah tersebut. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Kepala Disperindag Kutai Timur, Nora Ramadani, dalam sebuah wawancara terbatas di Sangatta.


“Untuk yang program andalan, kami lebih kepada pendampingan di Dekranasda, (Dewan Kerajinan Nasional Daerah), seperti batik, pembatik,” ujar Nora.


Pernyataan ini secara gamblang menunjukkan arah kebijakan pemerintah daerah yang memprioritaskan pemberdayaan sektor-sektor kerajinan yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga nilai budaya yang tinggi, dengan kerajinan batik sebagai salah satu pionirnya. 


Namun, cakupan pembinaan yang dilakukan oleh Disperindag Kutim ternyata lebih luas dari sekadar satu atau dua sektor andalan saja. Nora menambahkan bahwa masih terdapat beragam pelaku ekonomi kreatif di bidang kerajinan tangan lainnya yang juga menjadi sasaran perhatian dan bimbingan dari dinas yang dipimpinnya.


“Kemudian ada beberapa lagi sektor yang lain, misalkan kayak pematung dan segala macam,” tambahnya.


Yang menjadi prinsip utama dalam strategi ini adalah sifatnya yang inklusif. Meski memiliki program unggulan, Nora dengan tegas menekankan bahwa kebijakan Disperindag Kutim tidak bersifat eksklusif atau membatasi diri hanya pada sektor-sektor tertentu. 


Pemerintah Daerah justru membuka ruang seluas-luasnya dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi seluruh pelaku usaha kreatif, dari latar belakang sektor apapun, yang mampu menciptakan produk yang berkontribusi dalam mempromosikan nama dan identitas daerah.


“Tapi tetap semuanya, kita tidak mengkotak-kotakkan, ini yang perlu ditonjolkan. Tapi semua yang bisa membawa nama daerah, misalkan ada ciri khas daerah. kita salut,” pungkasnya.


Pernyataan penutupnya ini menjadi jiwa dari seluruh kebijakan pendampingan tersebut. Kriteria utama yang ditekankan bukanlah jenis produknya, melainkan kemampuan produk tersebut untuk "membawa nama daerah" dan memiliki "ciri khas daerah" yang kuat. Pendekatan yang berprinsip inklusivitas ini diharapkan dapat memicu gelombang kreativitas yang lebih besar dari seluruh lapisan masyarakat Kutai Timur. 


Dukungan yang berkelanjutan dan merata terhadap Dekranasda serta berbagai sektor kerajinan lainnya pada akhirnya tidak hanya bertujuan untuk menciptakan produk-produk unggulan yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan pelaku usaha, tetapi juga untuk memperkuat branding dan identitas budaya Kutai Timur di kancah yang lebih luas, menjadikan kekayaan lokal sebagai modal utama dalam bersaing di pasar regional maupun nasional. (Adv/Za/Le).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama