![]() |
| KERJA NYATA: Mahyunadi bersama Camat Muara Ancalong Harun Al Rasyid dan perwakilan perusahaan menyusun langkah kolaboratif dalam pembangunan jalan strategis Senyiur–Kelinjau Ulu. |
Kutai Timur, Prediksi.co.id– Jalan penghubung Senyiur–Kelinjau Ulu yang selama ini menjadi jalur vital pergerakan ekonomi masyarakat akan segera mendapat sentuhan perbaikan. Proyek ini dijalankan melalui kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) dan sejumlah perusahaan swasta, dengan pendekatan gotong royong dan penerapan teknologi infrastruktur modern.
Dalam rapat koordinasi di Muara Ancalong, Wakil Bupati Kutim, H. Mahyunadi, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Ia menekankan perlunya keterlibatan aktif semua pihak agar hasil yang dicapai lebih cepat dan berkelanjutan. Ia pun menunjuk Camat Harun Al Rasyid sebagai ketua tim percepatan proyek ini. Proyek ini dijalankan atas dukungan PT SAS, PT PBA Inhutani, PT KMS & CDM, serta PT TPA dan PT KMS PT PBA merujuk pada beberapa perusahaan yang terlibat dalam sektor kehutanan, khususnya PT Inhutani yang beroperasi dalam pengelolaan hutan alam, hutan tanaman, dan industri hasil hutan kayu.
Salah satu terobosan menarik datang dari PT TPA yang mengusulkan penggunaan aramko — jenis pipa baja galvanis yang lebih tahan lama dan efisien sebagai pengganti gorong-gorong beton. Material ini dinilai cocok untuk kondisi tanah labil dan intensitas hujan tinggi yang sering merusak saluran air.
Sementara itu, PT KMS akan mengerahkan ratusan truk material, termasuk sirtu dan kayu ulin. PT PBA berkomitmen menyediakan batuan sebagai lapisan dasar jalan. Semua perusahaan juga diminta menyediakan alat berat, BBM, dan dukungan logistik lainnya secara swadaya.
Pemkab Kutim melalui Dinas Pekerjaan Umum akan segera membangun jembatan permanen berbahan beton. Namun untuk solusi jangka pendek, jembatan sementara dari kayu ulin akan dibangun agar akses masyarakat tak terputus.
Kerusakan jalan yang selama ini menghambat aktivitas warga dan logistik hasil bumi dinilai sudah mendesak ditangani. Camat Harun menyebut bahwa curah hujan ekstrem dan beban truk berat menjadi penyebab utama kerusakan rutin di wilayah tersebut.
Dengan sinergi sektor publik dan swasta, Pemkab berharap pembangunan berjalan cepat dan akses jalan strategis kembali normal demi mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan pedalaman Kutim. (Adv/Sol/Le)

Posting Komentar